Chapter 08 : Throwback

3K 290 29
                                    

Joon Eun membanting pintu kamarnya dengan kuat, lantas menguncinya. Tubuhnya ia biarkan merosot jatuh ke lantai. Topengnya benar-benar sudah hancur berkeping-keping. Bisa-bisanya ia menangis di depan mamanya.

Ia merangkak bangkit dan berjalan menuju kamar mandi pribadinya. Melepas almamaternya dan mencuci kedua tangannya, hingga bekas luka yang baru kering itu kembali berdarah. Ia juga mencuci bibirnya dengan kuat, berkumur-kumur, terus berulang hingga sudut bibirnya terluka.

Namun, bayang-bayang Yoon Seok yang menciumnya tiba-tiba menghantui kepalanya. Membuat makan siangnya mendadak keluar. Ia mencuci bibirnya dengan kalap hingga berdarah di beberapa bagian. Kepalanya mendongak, memandang wajahnya yang kacau. Kulit wajahnya pucat, matanya sembab dan sedikit merah, bibirnya bengkak juga berdarah.

“Wajahmu cantik, Joon-a, sama seperti mamamu.”

“Brengsek!”

Joon Eun meninju cermin yang memantulkan wajahnya dengan kuat, hingga pecah dan kembali melukai tangannya. Ia menundukkan kepalanya dalam, mulai menangis dalam diam. Mendadak ia merasa benci dengan hidupnya, tubuhnya dan semua yang ada pada dirinya.

Tangannya terulur meraih kepingan cermin yang tergeletak di dalam wastafel. Di singkapnya lengan kemejanya hingga ke siku, memperlihatkan banyak bekas luka dari yang lama sampai yang baru sembuh. Dan ia kembali menyayatnya, satu, dua, tiga hingga ia merasa semuanya tidak lagi berguna.

Tubuhnya jatuh terduduk. Kedua kakinya ia tekuk, untuk menyembunyikan wajahnya. Tidak mempedulikan darahnya yang mengotori seragamnya.

***

Sepuluh tahun yang lalu ...

Kim Joon Eun tidak pernah sekalipun membenci keluarganya yang berbeda. Ia menyayangi mamanya dengan sepenuh hati, meski mamanya adalah seorang laki-laki. Walau karena hal itu teman-temannya selalu mengolok-ngoloknya, bahkan sampai mendapat kekerasan.

Joon Eun tidak apa-apa. Ia masih anak baik yang selalu tersenyum dan tertawa di depan keluarganya. Semuanya masih tampak baik-baik saja.

“Kim Joon Eun aneh, masa mamanya laki-laki.”

“Eww, Mamanya Joon Eun banci.”

“Jangan-jangan nanti pas besar Joon Eun juga jadi banci.”

Anak yang digunjingkan menggebrak mejanya dengan kuat. Ia memandang teman-temannya dengan marah. “Mama Joonie bukan banci. Mama Joonie itu spesial, istimewa.”

“Masa laki-laki sama laki-laki, jangan-jangan kamu anak pungut lagi. Haha.”

“Joon Eun anak pungut, anak pungut.”

“Buktinya Joon Eun jarang di lihat sama di ajak main Mama Papanya.”

Joon Eun yang semakin kesal mulai mendorong tubuh teman-temannya, dan mereka berakhir berkelahi. Tentu saja Joon Eun kalah. Ia sendiri dan teman-temannya banyak. Semua itu terus berulang setiap harinya.

Namun, jawaban Joon Eun selalu sama saat neneknya memergoki luka-luka di tubuhnya.

“Joon Eun hanya jatuh, tidak apa-apa.”

***

Masa sekarang ...

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam dan Joon Eun masih berada di dalam kamarnya. Dihiraukannya panggilan Wonwoo yang meminta maaf sembari terus memintanya keluar. Bahkan ketika Mingyu pulang dan menyadari apa yang terjadi, berseru memaksanya keluar, Joon Eun memilih menutup kedua telinganya dengan kuat.

Melihat dari Mingyu yang menggedor-gedor pintu kamarnya, sepertinya laki-laki itu sudah tahu apa yang terjadi di rumahnya sendiri. Membayangkan hal itu tiba-tiba bibir Joon Eun mengembang tersenyum miris. Mau di sekolah, di rumahnya sendiri bahkan di mata paman Joshua kesayangannya, ia adalah tersangkanya.

Kim Joon Eun adalah antagonis utama di mata para pembaca cerita karya CN Angel. Jika bisa ia ingin meminta di bunuh saja, dibandingkan harus menjalani skenario hidup yang melelahkan.

To be continue

Sepenggal kisah masa SD Joon Eun. Iya, guys, jadi Joon Eun pas SD sering di bully teman-temannya :( Sama kayak Sien yang sering kenak body shaming dari SD sampai SMP :(

Sakitnya kebawa sampai sekarang :(

Aduh, kok Sien yang malah curhat

By the way, Happy 1st Anniversary to Serial Pregnant

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

By the way, Happy 1st Anniversary to Serial Pregnant.

Jadi, ditahun 2020, Sien sukses namatin 4 cerita sekaligus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi, ditahun 2020, Sien sukses namatin 4 cerita sekaligus. Hmmmm. Pregnant, Baby, Child & Siren.

2021 targetnya sih nerbitin buku lagi, hmm. Lihat nanti aja deh.

See you tomorrow~

See you tomorrow~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[SP] SON || MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang