[SP] SON || Meanie

Chapter 22 : Dear, Mama

Beberapa bulan kemudian ...

GRUP LEGENDA GENERASI KE-3, SEVENTEEN, AKHIRNYA COMEBACK DALAM FORMASI LENGKAP.

SEVENTEEN COMEBACK! PENGGEMAR DIKEJUTKAN DENGAN KEHADIRAN PUTRA MEANIE SEBAGAI MODEL MV!

MEWARISI VISUAL KIM MINGYU DAN JEON WONWOO! KIM JOON EUN MENJADI TRENDING USAI MEMBINTANGI MV TERBARU SEVENTEEN!

*
*
*

Joon Eun memijat pangkal hidungnya yang mendadak sakit. Ia kini jadi trending topik dikalangan para kpopers. Kalau tidak demi perjanjiannya dengan Paman Woozi, ia tidak akan mau menjadi model MV mereka. Karena hal itu ia terpaksa izin tidak masuk sekolah, demi menghindari para wartawan. Padahal sebentar lagi ujian kelulusan.

“Sayang, Mama buat cemilan. Ayo, keluar,” panggil Wonwoo, dari luar kamar. Para member di beri waktu tiga hari untuk istirahat, sebelum kembali menyambut schedule super padat.

“Iya, Ma!” Joon Eun meletakkan ponselnya dan berjalan keluar kamar. Menghampiri Mama Papanya yang sedang nonton di ruang tengah. Iseng, ia duduk di antara orangtuanya. Membuahkan pandangan kesal dari sang Papa.

Wonwoo tersenyum dan merangkul putra kesayangannya. “Maaf, ya, gara-gara kamu jadi model MV, kamu jadi gak bisa sekolah untuk sementara.”

“Gak papa kok, Ma,” sahut Joon Eun, sembari menggelengkan kepalanya. Ia menyandarkan kepalanya pada bahu Wonwoo, menyamankan diri dalam pelukan sang mama.

“Papa penasaran, kenapa kamu mau jadi model Mvnya? Katanya kamu gak mau jadi pusat perhatian,” tanya Mingyu, ia memasukkan makaroni ke mulutnya dan memandang putra semata wayangnya dengan penuh minat.

Joon Eun tersenyum bingung dan mengedikkan bahunya. Untuk saat ini orangtuanya—terutama Wonwoo—belum boleh tahu. Kalau sebenarnya alasan ia mau menjadi model MV itu hanyalah sebuah bayaran.

“Pa~” panggil Wonwoo, setelah suaminya itu memandangnya, ia memberi kode agar laki-laki itu tidak memaksa Joon Eun untuk menjawab. Sebuah hal yang mengejutkan memang, bahkan untuk semua member Seventeen (mungkin), saat PD-nim mengatakan Joon Eun akan menjadi model MV mereka. Anak itu sama sekali tidak memberitahu mereka berdua sebelumnya. Namun, Wonwoo yakin ada alasan bagus kenapa putranya melakukan itu.

“Baiklah.” Mingyu mengusak rambut Joon Eun dan tersenyum. Putranya sudah besar. Padahal rasanya baru kemarin ia berteriak-teriak pada supir taksi, menyuruhnya mengebut, karena Wonwoo akan melahirkan. Kenapa waktu berjalan begitu cepat? Ia masih ingin memeluk putranya, menggendongnya dan tidur di antara mereka berdua. Dan ia mendadak menyesali betapa kurangnya waktu kebersamaan mereka. “Joonie-ya, kamu ingin kuliah dimana? SKY?”

“Uhm, kalau bisa. Kalau nggak yang penting Joonie bisa kuliah,” jawab Joon Eun seadanya. Karena ia sadar SKY University—sebutan untuk tiga universitas terbaik di Korea, yang terdiri dari Seoul National University, Korea University dan Yonsei University—adalah universitas paling elit dengan tingkat persaingan yang begitu ketat.

“Anak Mama pasti bisa,” sahut Wonwoo dan memberikan kecupan hangat pada pipinya. Anaknya ini suka merendah. Meski ia tidak menemani Joon Eun sejak kecil, ia tahu malaikatnya itu cerdas. Nilai rapotnya selalu A+.

Kim Joon Eun yang selalu menjadi juara 1 pararel sejak tingkat sekolah dasar hingga SMA, bahkan dengan trauma yang membuatnya melakukan cuting. Tidak bisa masuk SKY University? Bahkan Sien berpikir dia akan masuk lewat jalur undangan.