PERTEMANAN YANG MULAI GOYAH

794 127 36
                                    

Jennar menarik kursi makan dengan pelan, mengernyitkan dahi lalu menoleh kiri kanan heran pagi-pagi begini sudah mendapatkan tatapan sangar dari Joy.

"Lo kenapa?" tegur Jennar bingung.

"Ck!!!" kesal Joy kemudian menegakkan badan tak menyelesaikan makan paginya.

"Lah? lu kenapa sih nyet? kerasukan lo?!"

Joy melirik Jennar dengan ujung matanya tak ada senyum lebar khas gadis itu. Jennar sampai melotot dan membalikan badan untuk memastikan penglihatannya.

Jennar mengatupkan mulutnya tak jadi meneriaki Joy lagi.

"Kenapa dah?"

"Sakit jiwa emang!!"

Monolog Jennar sendiri.

"Yuk berangkat," ajak Anin yang baru memasuki rumah setelah beradu argumen dengan Amir perihal diantar atau enggaknya ke kampus.

Jennar menoleh dengan dahi berkerut menatap Anin bingung.

"Joy mana?"

"Udah berangkat, gak jadi ikut."

"Tuh anak sakit deh gue rasa? masak gue dicuekin dilirik doang gue ngomong."

"Berantem?" tanya Anin sambil keduanya berjalan keluar rumah.

"Kagak."

"Lo becandain dia?"

"Kagak juga."

"Lagi dapet kali, udah buruan!!"

Jennar mengangguk lalu menyusul Anin memasuki mobil dengan perasaan aneh dan sedikit tak enak.

Jennar mengangguk lalu menyusul Anin memasuki mobil dengan perasaan aneh dan sedikit tak enak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo kenapa sih anjir?!"

Jennar memasuki rumah beriringan dengan Joy yang sudah terlebih dahulu berjalan dihadapannya, Jennar kesal karena Joy terus saja melihat dirinya dengan sinis Jennar semakin naik darah begitu dia mengajak gadis tersebut bicara tak sepatah pun dijawab Joy.

Joy menoleh melihat Jennar dengan wajah datar, malas menjawab.

"Bisu lo?" tanya Jennar kesal.

"Penting banget gue jawab!!" Joy menjawab dengan sedikit berteriak. Jennar sampai tersentak mendengarnya.

"Penting!! karena gua gak tau lu ada masalah apa sama gue?!"

"Cih."

Jennar mengangga dengan mata membola menatap Joy yang baru saja berdecih dihadapannya.

"Lo kenapa anjir!!"

Joy maju satu langkah dihadapan Jennar, perbedaan tinggi keduanya membuat Jennar sedikit mendongkak menatap Joy dengan tatapan kesal.

RUMAH BERATAP BOUGENVILLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang