Sabtu sore anak kosan cewek sedang nongkrong di teras depan ditemani gerobak bakso Mas ulin tukang bakso langganan komplek bougenville, kalau sudah berhenti di satu rumah dijamin rumah yang lain akan ikut ikutan beli seperti sore ini Mas Ulin dan gerobak nya sudah nangkring di depan kosan.
"Pedes banget punya lu mbak," Belli yang tadi mencoba sedikit punya Joyi langsung mengerjap kaget. "Pantesan lu bawel ya Mbak."
Joyi melirik Belli dengan ujung mata nya sadis, "Lu semenjak maen sama Item jadi resek ya."
Belli yang mendapat tatapan sinis Joy hanya tersenyum nyengir menanggapinya.
Dari dalam rumah Ibas keluar dengan pakaian olahraga. Pria itu berhenti sesaat untuk menyapa adik adik kosan nya yang sedang pesta bakso, Ibas menggeleng heran melihat pemandangan tersebut tumben sore sore begini semua sudah lengkap ada dirumah.
"Abang mau olahraga?" tanya Belli yang sadar kalau Ibas sudah berdiri dibelakang mereka.
"Mau gowes dulu sebentar," sambil melirik ke ujung teras.
"Gak mau ngebakso dulu Bang?" Jennar yang baru selesai memesan porsi kedua nya langsung selonjoran duduk dilantai kembali."Cobain punya Jennar aja lah," pinta Ibas kemudian mengambil alih sendok dari tangan Gadis itu.
Jennar hanya memajukan bibirnya begitu melihat Ibas melahap bakso besar nya tanpa dosa. "Hahaha ya Allah Nar Abang cuma minta satu loh."
"Iya satu tapi yang gede, udah sana minggat!" usir Jennar kasar Ibas hanya nyengir sok ganteng lalu beranjak pergi sebelum Jennar mengusirnya lebih sadis lagi.
"Mbak Alana Bang Ibas lagi demen sama siapa sih?" ujar Anin yang duduk tepat disamping Alana diujung teras, sedikit memancing pasal nya dari tadi Peri kapas itu terlihat diam saja begitu Ibas keluar.
"Hah??!!," jawab Alana kikuk.
Belli yang mendengar percakapan mereka diam sesaat, Anin yang melihat nya malah tersenyum menggoda. "Kenapa bell?"
"Jangan jangan Mbak Jennar ya Mbak?" tebak Belli sambil manyun.
"Dih kok gue, gak lah gue adiknya titik," jawab Jennar yang masih terus sibuk dengan bakso pedas nya.
"Ngadi ngadi lu semua Bang Ibas mah suka sama gue ya please deh." Joy yang baru datang setelah menambah porsi kedua nya langsung menimpali percakapan teman teman kosan nya tersebut.
"Pede banget lu Mbak, semua aja lu embat," sela Belli kepada Joyi.
"Dih protes aja lu curut, lu sama Jennar gak cocok sama Bang Ibas kalau gue sama Mbak Alana baru cocok, apalagi Anin beeh gak masuk list," ungkap Joy berapi api Jennar yang mendengar nya langsung menoyor kepala Gadis itu beringas. "Sialan Jennar kepala Gue di fitrah ya setan."
"Semua aja lu embat kampret kemarin Sega sekarang Abang," maki Jennar kesal.
"Udeh berisik aja lu pada, tebak tebakan gak jelas ada orang nya gak berani nanya langsung." Anin yang sedari tadi diam lama lama panas juga mendengar bahasan tak jelas dari teman teman nya ini. "Ini pedes banget anjir kek omongan mbak Al," maki Anin sadis sambil menarik minuman Jennar yang berada si sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH BERATAP BOUGENVILLE
RomansaRumah bergaya Belanda kuno tersebut nampak seram kejam dan dingin disaat malam, orang orang sekitar memanggilnya rumah bougenville karena hampir seluruh tampak depan rumah dikelilingi tanaman bougenville yang merambat.... Tapi, tunggu sampai semua p...