XXXVII. Symptoms of Adele Syndrome / Red Butterfly

3.5K 443 46
                                    

--Noir--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--Noir--

Symptoms of Adele Syndrome
-
Red Butterfly











Untuk para pembaca setia Noir, Zeus ucapkan terimakasih banyak , terimakasih karena selalu setia menunggu ff ini update, terimakasih untuk yang tetap baca walaupun panjang dan bikin kesel :')

Oh iya jangan lupa baca Noir Notes di akhir ya

______________________________













Chapter XXXVII

Dipelukan jaehyun, taeyong masih terisak. Ia menelusupkan wajahnya pada dada bidang milik kekasihnya itu. Kejadian hari ini terlalu mengerikan, --bahkan taeyong sendiri tak habis pikir kenapa dia mau membantu jaehyun membunuh orang.

Dadanya sesak, kepalanya begitu pening. Butuh waktu lama agar taeyong kembali stabil dan tenang.

“bukankah kau juga menginginkan ini? Tubuhmu bergerak membantuku, itu artinya kau juga menginginkannya, menginginkan kematian wanita itu” ucap jaehyun santai.

Dengan suara yang tersendat taeyong berkata “aku menginginkannya?” ia medongak menatap sedih wajah pria yang lebih tinggi darinya itu dan pria itu mengangguk mengiyakan.

“kau membencinya kan?” tanya jaehyun sambil melirik ke mayat hani di lantai “jadi tak ada salahnya menghabisinya” lanjutnya.

Taeyong menggeleng “tapi aku benci ini, aku benci kau membunuh seseorang dan aku juga benci kau bercinta dengan orang lain. seharusnya kau tolak saja dia” jawab taeyong--

"Dia menggodaku dan membuatmu marah, Kalau begitu kita sama, aku juga" Jaehyun menatap dalam wajah taeyong "aku benci jenis wanita sepertinya" sambungnya.

Tak bisa dipungkiri taeyong memang sangat benci wanita ini, dia juga cemburu dan kesal setiap kali mengingatnya tapi taeyong sama sekali tak pernah berpikir ingin menghabisinya.

Lantas apakah jaehyun perlu repot-repot untuk menyingkirkannya? Jawabannya mungkin iya, karena lelaki dingin itu tak akan segan pada serangga kotor yang mengganggu hidupnya.

Dengan sahabat nya saja dia tidak segan..




___

Jaehyun melepas dekapannya pada taeyong, berjalan mendekati mayat hani kemudian menyeret mayat itu-- mengambil sebuah karung besar; memasukkan mayat hani ke dalam karung itu. Ia mengelap keringat yang mengucur di pelipisnya sebelum memandang taeyong yang melamun kosong di samping kasur.

“mau kau apakan mayat itu jaehyunnie?” tanya taeyong dengan nanar kosong

“aku akan menghilangkan jejaknya. Sekarang bantu aku, ambil semua barang-barangnya yang tercecer dan juga ponselnya. Hapus semua history lokasi di ponsel itu dan matikan semua aktivitas webnya” titah jaehyun.

NOIR | Jaeyong [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang