NOIR | Jaeyong [✓]

XXVII. Cahaya telah meninggalkan matanya

--Noir--
(Cahaya telah meninggalkan matanya)

Chapter XXVI

Jaehyun menggendong tubuh tipis taeyong ke kamar mandi; mengajaknya membersihkan diri setelah orgasme. Pagi-pagi begini bukannya merasa segar taeyong justru merasa lemas--

Jaehyun meletakkan kekasihnya itu perlahan ke dalam bathub yang sudah di isi air hangat “huuh” air hangat dipagi hari memang tidak ada duanya; sungguh nikmat. Jaehyun kemudian masuk dan duduk berhadapan dengan taeyong menyenderkan kepalanya pada ujung bathub.

“jaehyunnie, kenapa tidak mau turun hari ini?” tanya taeyong memecah keheningan

“sedang malas” jawabnya singkat

Sebenarnya bukan hanya malas , banyak alasan lainnya --jaehyun entah kenapa ingin menghabiskan waktunya dengan taeyong menurutnya ia tak bisa bebas jika di kampus. Selain itu ia sedang tidak ingin berurusan dengan orang-orang di kampus.

Ia merasa seperti ada sesuatu yang mencegahnya untuk datang ke kampus hari ini.

Jaehyun kembali melemparkan tatapan tak bermakna ke arah taeyong “kau mau turun kuliah?” tanyanya dan taeyong langsung menggeleng “tidak, kalau jaehyun tidak turun aku juga tidak turun”.

Pria dingin itu memiringkan kepalanya “baguslah”

Dibanding kemarin, hari ini semuanya tampak normal jaehyun juga terlihat lebih santai dan berkepala dingin. Meskipun taeyong merasa seperti ada sesuatu yang jaehyun pikirkan namun ia tak berani menanyakannya --lagipula jaehyun tidak mungkin mau membicarakannya.

tik..tik // *suara air menetes*
💧
💧
💧

"Jaehyun itu...." gumam bathin taeyong--

Ia menyadari sesuatu pagi ini, mungkin ia memang sudah sering melihat mata pria dingin dihadapannya namun baru kali ini rasanya --entah hanya perasaan atau apa ..........

Jaehyun melirik ke arah taeyong; menyadari bahwa dirinya sedang diperhatikan.

"Mata jaehyun sangat gelap"

.
.

>>>

Jam menunjukkan pukul 07.30 pagi, johnny terbangun awal hari ini. Ia tak bisa tidur dengan tenang karena terus kepikiran dengan perkataan yuta. Ya, perkataan yang mengatakan bahwa jaehyun adalah pembunuh kangin.

“what happen?” tanya seseorang yang berbaring di samping johnny, ia membuka matanya malas dan melihat johnny di sampingnya dalam posisi telungkup; melamunkan sesuatu. Johnny menoleh padanya “oh..tidak, tidak apa” jawabnya.

Johnny mengurut pelipisnya mencoba menenangkan diri. “insomnia??” kata sosok disampingnya, johnny kembali menggeleng tidak.

“kau tidak mau memberitahuku?” tanya sosok itu lagi.