NOIR | Jaeyong [✓]

XXXII. Cemburu (?)

--Noir--
(Cemburu (?))

Chapter XXXII

Jaehyun berada disebuah ruangan dengan pencahayaan yang sedikit redup, hanya ada dirinya, kursi dan meja disana; persis ruangan interogasi. Duduk menunggu lucas polisi yang menjemput nya tadi, lucas pergi keluar sebentar meninggalkannya sendiri di ruangan itu.

Ia mengerjapkan matanya malas, --sejujurnya jaehyun tak terlalu suka menunggu.

SREEGG.. suara pintu yang digeser.

“maaf membuatmu menunggu” ucap polisi yang dari tadi ditunggu jaehyun.

ia menarik sebuah kursi kosong dan duduk persis di depan jaehyun, tangannya memegang sebuah kertas.

“jadi seperti yang kujelaskan sebelumnya, aku membawamu kesini karena ingin menanyaimu beberapa pertanyaan, ini mengenai johnny” jelas lucas.

Jaehyun mengangguk paham.

“beberapa hari yang lalu seseorang melapor ke kantor polisi bahwa temannya bernama johnny seo menghilang, kabar terakhirnya dia pergi ke kampus, kuliah seperti biasanya. Namun...

“johnny tidak juga kembali sampai keesokan harinya, temannya ini sudah berusaha menghubungi orang terdekatnya namun dia tidak menemukan informasi apapun. Dia mengatakan bahwa orang bernama jung jaehyun mungkin tau, karena kau adalah teman dekatnya dalam club basket.”

"Maaf menyela, kenapa orang yang mencari Johnny itu tidak menghubungiku langsung?" --sela jaehyun

"Dia mengatakan tidak punya informasi banyak tentang anda dan tidak memiliki nomor anda yang bisa dihubungi. Karena itu ia menyerahkan tugas ini kepada kami kepolisian untuk menyelidiki."

Lucas menatap kertas ditangannya "disini ada beberapa nama yang akan kami mintai keterangan nantinya termasuk anda"

Pria bertubuh tegap itu membalik bagian kertas yang tertulis lalu meletakkannya di atas meja, --ia sudah cukup membacanya, lucas menautkan tangannya menatap lurus mata jaehyun di hadapannya.

“jadi jung jaehyun, aku membawamu kesini bukan tanpa alasan kan? Apa kau tau kabar terakhir johnny seo?” tanyanya.

Jaehyun balik menatap lucas “saya tidak tau” gelengnya

lucas menaikkan kedua alisnya , berdehem kecil “kau tidak tau?” ulangnya

“ya.. saya memang teman dekatnya, tapi saya tak bertemu dengannya beberapa hari ini”