LXV. Pandora's Box

1.8K 302 29
                                    

--NOIR--(Pandora's Box)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--NOIR--
(Pandora's Box)









Masih anget..








Chapter LXV


“tidak..tidak” kesimpulan yuta tidak bisa dipastikan, bahkan ia sendiri ragu dengan pemikiran dan asumsi liarnya tersebut. –karena untuk apa jaehyun merencanakan hal semacam itu padahal dia sendiri akan ditembak mati nantinya.

Bagaimanapun saat ini para wanita teroris itu harus dipaksa mundur. Kalau bisa mereka harus ditangkap. Jangan dibiarkan lolos. .


.
.
Lucas berlari sekuat tenaga, sebenarnya ia sudah tidak mampu menahan kesadaran dan keseimbangan tubuhnya tapi jika ia tetap bertahan disini, itu sama saja lucas memilih bunuh diri.

Rasa pening di kepalanya semakin menjadi, bahkan pandangannya pun perlahan mulai mengabur. Tak ada yang bisa dia harap saat ini dan tak ada yang bisa menolongnya, satu-satunya jalan adalah terus melangkah maju sampai titik darah penghabisan.





_____


Zsstt..

“arnold, aku harus membawa kembali helikopter. Ini sudah tidak bisa diatasi lagi, kami sudah tidak mampu bertahan. Semuanya terluka” ucap kiel.

Sambungan pembicaraan itu terhubung juga dengan airpods yang dibawa taeyong, sehingga jaehyun juga mendengar percakapan tersebut.

Jaehyun menatap ke bawah “arnold cepat kemari” titahnya

“kami sudah selesai” kiel memutus sambungan dengan arnold dan jaehyun.

*suara riuh helikopter menjauh*

Yuta yang sejak tadi meneropong dari kejauhan sedikit bingung, “hum.. mereka mundur?”

“HAHA.. rasakan itu” ucap salah satu penembak.

“tidak, ini aneh” yuta menyadari kejanggalan.

...

“lucas kuharap kamu baik-baik saja” sosok dengan surai coklat menautkan tangannya berdoa.

_____

Lucas menoleh ke angkasa, mata lebamnya yang dipenuhi bercak darah mencoba melihat apa yang terjadi. Para penyerang itu mundur, kepulan asap juga mulai menipis, namun perasaan tidak enak menggerogoti lucas.

Bom akan segera meledak itu kata hatinya.

.
.
Arnold menggigit bibir bawahnya kuat hingga sobek “anda harus ikut bersama kami tuan jaehyun” pintanya.

“kubilang cepat kemari kau harus menjemput taeyong!” balas jaehyun ketus. Jaehyun memang sama sekali tak berniat untuk berlari kabur bersama taeyong, dan begitu juga taeyong yang tak mau beranjak meski Jaehyun memaksanya pergi.

NOIR | Jaeyong [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang