XLIX. Violent Sinner

2.2K 360 27
                                    

--NOIR--(Violent Sinner)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--NOIR--
(Violent Sinner)













Mohon maaf telat up.
















Chapter XLIX

“Aku langsung berangkat ke korea begitu kau meneleponku, ten” ujar nyonya suh ibunda johnny, ia datang langsung dari amerika begitu mendapat telepon dari ten yang menyuruhnya segera ke korea. Nyonya suh bahkan telah membatalkan segala pertemuan, pekerjaan dan kegiatannya di amerika.

Ibu johnny memeluk ten mencium pipi kanan dan kirinya, matanya berputar mencari anak tunggalnya yang tak tampak bersama ten “mana johnny?” tanyanya

“sorry mom, johnny tidak bisa menjemputmu” jawab ten sedikit melas. --Menghela nafas karena kecewa, ibu johnny sangat merindukan anak tunggalnya itu tapi kenapa dia tidak ada disini menjemput ibunya. Apakah dia sudah lupa dengan keluarganya pikir wanita kesayangan johnny itu.

Rasa cemas dan khawatir memang mengganggu sang ibu belakangan ini, sudah lama johnny tidak menghubunginya bahkan nomornya tidak bisa dihubungi. Untungnya masih ada ten.

“aku mencoba menghubunginya tapi tidak pernah tersambung” ucap nyonya suh sambil berjalan santai

“ada sesuatu yang terjadi? Kalian putus? Apa johnny meninggalkanmu? Pertanyaan beruntun dari nyonya suh.

“tidak mom, kami tidak putus”

“lalu kenapa dia tidak datang bersamamu?” tegas si ibu, sejak semalam ten juga tidak mau menjelaskan padanya kenapa dia memintanya ke korea, si ibu juga bertanya tentang anaknya namun ten terus mengalihkan. Itu membuatnya kecewa--

Seperti ada yang ditutupi

Langkah nyonya suh terhenti, ia berada di depan ten “kau membuat mom penasaran” berbalik, “perasaanku sejak beberapa hari yang lalu tidak enak, aku tidak mengerti tapi perasaan ini makin tidak enak saat sampai disini” jelas nyonya suh tentang perasaannya.

"Ekspresi wajahmu juga aneh hari ini"

Beberapa hari yang lalu foto johnny yang terpajang dirumah tiba-tiba saja jatuh hingga bingkainya pecah, itu mengejutkan sang ibu. Sejak saat itu perasaan tidak enak selalu menghampirinya.

“huh, apa johnny tidak tau kalau ibunya ini sangat merindukannya?!” cibir nyonya suh

“mom, johnny takkan pernah lagi datang untuk menjemputmu dan menemuimu” ucap ten dengan suara getir, di peluknya nyonya suh erat.

Membuat nyonya suh melirik bingung “ten.......... kenapa kau berkata begitu?” rasa cemas datang menghampiri.

“aku tak bisa mengatakan yang sebenarnya sekarang mom, kau akan tau segera” balas ten dengan airmata yang mulai tumpah.

NOIR | Jaeyong [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang