Part 06

23.8K 1.5K 16
                                    

Beri aku dukungan berupa Vote, vote dari kalian bikin aku tambah semangat. Thks





Mawar menutup kiosnya dibantu Alvin, Mereka bersiap untuk pulang karena Hari sudah hampir petang juga pengunjung pasar sudah mulai pergi.

Sepulang dari Pasar Mawar menyempatkan mampir ke apotek terdekat membeli obat pereda nyeri kepala untuk Ela, sebenarnya Mawar Dan Alvin ingin membawa wanita itu ke Puskesmas namun Ela tetap keukeuh tidak Mau.

"gimana Bibi sudah mendingan?" tanya Alvin,
Lelaki itu sedari Tadi Terus mengikuti Mawar padaHal dijalan Tadi Mereka berpapasan dengan Hera, ibu Alvin yang menyuruhnya pulang Tapi Alvin melah mengabaikan ibunya

"Alhamdulillah sudah, terima kasih ya nak Alvin sudah menjenguk bibi" jawab Ela
"iya bi, masa saya gak jenguk calon keluarga yang lagi sakit" ucap Alvin membuat Ela tertawa

"bisa saja Alvin ini" ucap Ela terkekeh, memang Alvin terkenal dengan sikapnya yang ceria dan Ramah

"bi orang tua Mawar ada di mana?" tanya Alvin yang membuat Ela yang akan memejamkam matanya kembali membuka matanya. memang Alvin ini sangat tidak sopan, orang yang sedang sakit masih saja dia ganggu.

"Memangnya kenapa?"
"saya mau minta restu" ucap Alvin malu yang mendapat kekehan geli dari Ela

"kamu suka sama Mawar?" tanya Ela seperti menggoda Alvin
"1000% saya mencintai Mawar" jawab Alvin bersungguh-sungguh.

"Nanti bibi beritahu, tapi tolong jangan sakiti Mawar apapun yang terjadi ya nak, jangan meninggalkan Mawar" ucap Ela penuh arti

"pasti bi"

"Bu, Makanannya sudah siap" ucap Mawar lalu menghampiri Ela untuk membantunya bangun "mau Mawar bawa ke sini?" tanya Mawar kasihan karena sepertinya Ela tidak bisa berjalan karena kepalanya pening.

"tidak perlu, ibu ingin kedapur saja"

...

"Minum obatnya bi" Alvin memberikan 2 butir kecil obat yang ia beli di Apotek.
"ini bu" Mawar memberikan segelas air hangat untuk meminum obat.

"terima kasih ya, kalian ini baik sekali sama Bibi" ucap Ela merangkul Alvin dan Mawar
"maaf bibi sudah merepotkan, tolong jangan lupakan bibi ya nak"

"Bibi tidak merepotkan kok, Alvin jadi merasa senang karena bibi Ela seperti nenek Alvin sendiri" ucap Alvin
"iya ibu sudah seperti orang tua Mawar" sahut Mawar

Mereka bergelung dengan pikirannya masing-masing, Mawar merasa senang Dan bersyukur karena ia bisa bertemu dengan orang sebaik Ela. Sedangkan Alvin, lelaki itu terkekeh sendiri membayangkan kehidupan rumah tangganya dengan Mawar. Dan Ela

"ibu?" panggil Mawar sedari tadi namun tidak mendapat jawaban, Mawar melepas rangkulan tangan Ela di bahunya dengan perlahan.

"Mas ibu kenapa?!" Teriak Mawar membuyarkan lamuan Alvin, Alvin dengan cepat berdiri dan menepuk pelan pipi Ela "bibi... bi... bibi"  panggil Alvin namun tetap saja  Ela tidak membuka matanya.

Alvin memegang tangan Ela, tepat di nadinya namun "lemah" ucap Alvin lirih

"IBU!!" teriak Mawar histeris
dengan cepat Alvin menggendong Ela menuju Puskesmas Desa. dengan tergesa-gesa Alvin dan Mawar berlari menuju Puskesmas, bahkan mereka lupa untuk memakai alas kaki.

tanpa mereka sadari, sedari tadi ada seseorang yang terus mengawasi gerak-gerik mereka.
ia tersenyum kemenangan menatap Ela yang tak sadarkan diri

....

"Nih"
Dave yang baru saja datang melempar sebuah Map dengan kencang, sampai terkena di kepala Liam.

Liam dengan kesal mengambil map tersebut ia berniat memukul balik Dave dengan Map itu. "lo rela Mapnya robek karena kena pala gw?"

Liam seketika tersadar, Dave ini seperti manusia jadi-jadian. apapun benda yang dilempar kebadan Dave benda itu pasti akan rusak.

"Apaan si ini?" tanya Liam, Dave menghela napasnya pelan 'punya teman kok bodoh' batinnya menggerutu

"itu tentang Mawar beha Liam!" ucap Dave gemas

Liam dengan cepat membuka map tersebut dan membacanya dengan teliti.
"jadi dia anak dari keluarga Banu Wijaya.
tidak mungkin Mawar keponakan bi Ela adalah anak Banu Wijaya"

"lo tinggal nilai mukanya Mawar bi Ela mirip gak sama Mawar beha?"

Mawar Beha adalah julukan Dave untuk Mawar yang kini sedang ia selidiki, Liam berusaha mencari seorang wanita yang beberapa Bulan lalu ia Rusak saat Liam sedang Mabuk.

Liam takut jika saja wanita itu tengah mengandung anaknya karena seingat Liam ia 'mengeluarkan' didalam.

Dan Liam Tak akan biarkan anak itu ada, Dia harus segera menggugurkan janin itu sebelum Banyak yang mengetahuinya Dan nama keluarga Liam akan jelek

"Mana gw inget si Dave, waktu itu gw lagi teler" jawab Liam frustrasi, yang Liam ingat hanya aromanya Tapi bagaiman Dia membedakan antara Mawar saudara Ela Dan Mawar yang sedang ia cari?

Tidak mungkin'kan jika Liam mengendus-endus aroma badan Mawar saudara Ela demi menyamakan Aromanya dengan Mawar beha

"Ck. lo sih kampungan banget, cuma minum 2 botol aja dah teler" ejek Dave, Liam memang tidak begitu bisa meminum banyak Alkohol. Liam langsung terkapar mabuk padahal hanya meminuk sedikit. Menurut Dave Dua botol ITU sangat sedikit

BRAKK

pintu ruangan Liam terbuka dengan kasar, munculah Sofia yang di belakangnya ada Sekertaris Liam yang membungkukkan seolah Meminta maaf karena tidak bisa menahan Sofia untuk bertemu Liam. padahal bosnya tadi berpesan jangan biarkan Siapapun masuk keruangannya.

"LIAM!!" teriak Sofia yang memekak'kan telinga, "kenapa mami?" tanya Liam malas

Dave bangkit dari duduknya ia Tak Mau berlama-lama disaat Mood Sofia sedang seperti ini "saya pergi dulu tante, punten"

"ayo antar mami ke rumah bi Ela, bi Ela Meninggal"

Single Mommy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang