Part 13

18.8K 1K 11
                                    

Bismillah Headshot bagi yang tidak vote😲🔫
Ayo, Monggo di vote dahulu🙏




Wanda memasuki sebuah bangunan pencakar langit lalu bertanya pada Resepsionis "Permisi Kak ruangan pak Liam Alexander dimana ya?" tanya Wanda sopan

Wanita itu menelisik penampilan Wanda yang Masih mengenakan pakaian SMA
"apa sudah ada janji sebelumnya dek?"
"saya sepupunya pak Liam" ucap Wanda berbohong, Mana mungkin Wanda sepupunya Liam sedangkan kenal saja tidak

Wanda memencet tombol lift, setelah resepsionis tadi memberitahukan keberadaan ruangan Liam Wanda langsung menuju ruangan Liam yang ada dilantai 10

Ting

pintu lfit pun terbuka Wanda langsung bertanya pada seorang pria yang ada didekat ruangan Liam, sepertinya dia Sekertaris dari Liam
"permisi kak pak Liamnya ada?" tanya wanda tapi tidak ada balasan dari sang empu

padahal lelaki itu duduk tegap dengan komputer yang menyala dihadapannya tidak mungkin kan kalo dia tidur? tapi aneh juga sih Matanya itu kaya melek tapi tidak berkedip

padahal lelaki itu duduk tegap dengan komputer yang menyala dihadapannya tidak mungkin kan kalo dia tidur? tapi aneh juga sih Matanya itu kaya melek tapi tidak berkedip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

karena tetap tidak ada jawaban akhirnya Wanda mengetuk pintu coklat dan terdengar suara berat yang menyuruh nya masuk.

Wanda membuka handle pintu itu perlahan lalu ia menutupnya kembali setelah ia sudah masuk keruangan itu, terlihat lelaki itu sedang serius menatap laptop didepannya.

jantung Wanda sangat berdegup, dia sangat gugup tapi ini semua demi Mawar.
'Lo bisa wan' ucapnya menyemangati dirinya sendiri.

...

Sofia yang baru saja selesai bertemu dengan teman-teman nya dikafe tak sengaja melihat Mawar yang berada didalam toko peralatan bayi.

"Mawar kamu apa kabar?" tanya Sofia dari belakang Mawar yang sedang melihat pakaian bayi

Mawar membalikkan badannya terkejut melihat Sofia dibelakang "Tante?, tante apa kabar" kedua perempuan itu pun saling berpelukan

Sofia memandang takjub perut Mawar yang besar dengan gemas ia mencolek perut gembung Mawar. "cucu nenek sudah besar" Sofia selalu menganggap anak Mawar adalah cucunya mungkin karena dia sudah terlalu ingin memiliki cucu Tapi anaknya Tak kunjung menikah Dan memberinya cucu

Sofia pun menemani Mawar berbelanja keperluan bayi, Sofia sangat senang saat tahu jika anak mawar lelaki,dia sangat ingin mempunyai cucu laki-laki yang mengingatkan nya kembali masa Liam kecil yang sangat lucu

...

"Lepasin gue, ih lo pegang-pegang napsu lo sama gue?!!"

Wanda berontak keras saat tubuhnya dipaksa keluar dari ruangan Liam dengan tidak etis nya, "Diem bisa gak sih bocah" omel pria itu kesal karena badan Wanda yang lentur seperti belut

karena banyak pasang mata yang menatapnya akhirnya wanda pasrah ditarik keluar dan memasuki Lift

diruangan nya Liam menghembuskan napasnya kasar dan memijat pelipisnya yang akhir-akhir ini sering sekali pusing, mungkinkah karena dia terlalu sering mengkonsumsi alkohol?

Gadis remaja tadi memaksa Liam untuk bertanggung jawab atas anak yang di kandung temannya, dan dengan bodohnya Liam mengusirnya tanpa mencari tau terlebih dahulu siapa teman remaja itu.

...

Mawar memandang takjub rumah megah yang menjulang didepannya, rumah yang bahkan tidak pantas disebut rumah. ini seperti Istana Disney yang ia lihat di ponsel dan film.

"ayo masuk" ajak Sofia pada Mawar yang masih bengong

pintu utama itu terbuka menampilkan ruang depan yang sangat wahh sekali, Sofia menuntun Mawar yang sedari tadi masih saja diam mematung.

dengan ragu mawar duduk disofa yang sangat empuk itu, bukannya Norak hanya saja Sofa dirumahnya Dan rumah Wanda Tak sebagus Dan seempuk ini. Takut aja Nanti sofanya rusak karena alergi diduduki Mawar

...

Mawar membaringkan tubuh penatnya dikasur besar itu, karena sudah kemalaman Sofia menyuruh Mawar untuk bermalam dirumahnya terlebih dahulu. Mawar pun sudah mengabari Wanda tadi

jam sudah menunjukkan pulku 22.30 namun Mawar belum juga tidur, entah kenapa dia tidak merasa mengantuk padahal biasanya dia tidur jam 20.00

Mawar berjalan menuju jendela kamar dan membukanya, sejuk sekali angin malam. Mawar selalu suka angin malam yang membuatnya tenang.

tiba-tiba pintu kamar itu diketuk dengan keras Mawar langsung bergegas membuka pintu kamar itu "KYAA!"

seorang lelaki dengan baju yang berantakan itu ambruk dikaki mawar saat pintu terbuka, dia meringis dan mengangkat wajahnya menatap Mawar yang menjulang diatasnya.

"Rhena..."

lelaki itu bangkit lalu mendorong Mawar masuk kedalam kamar dengan secepat kilat ia menutup dan mengunci pintu itu kembali.

"Kamu siapa?" tanya Mawar takut saat lelaki itu semakin mendekat kearahnya, Wajah lelaki itu tidak begitu terlihat karena Lampu kamar Tadi Mawar matikan

lelaki itu jongkok didepan Mawar ia mengangkat dagu mawar dengan jari telunjuknya, ia menatap mata Mawar meski ruangan itu gelap namun ia masih bisa melihat dengan jelas wajah mawar karena sinar lampu dari jendela.

"Kamu kemana saja sayang?"

Liam memandang Wanita didepan dengan tatapan lapar, Liam melihat Mawar seakan Rhena. Tunangan yang dulu pergi saat hari Pernikahan.

Liam mengangkat tubuh Mawar, Mawar dapat mencium bau khas alkohol yang sangat menyengat. Mawar membuka mulutnya berniat ingin berteriak meminta tolong namun kalah cepat dengan Liam

pria itu membungkam bibir Mawar dengan bibirnya, ia melumatnya dengan lembut namun lama kelamaan lumatannya menjadi semangkin menuntut

merasa wanita itu kehabisan napas Liam melepaskan tautan bibirnya, Liam melempar Mawar diranjang king sizenya dan kembali membungkam bibir mungil mawar dengan bibirnya

Single Mommy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang