"Fetti, ayo bangun. Matahari sudah terbit." Ucap Papyrus sembari menepuk pipi Fetti dengan lembut.
"Ini untukmu!" Fetti disambut dengan hangatnya senyum Papyrus, yang terlihat membelakangi terbitnya matahari. Terlihat papyrus menyuguhkan segelas Teh hangat di tangannya. "Tenanglah, ini hanya teh bunga yang diberikan warga desa."
Fetti menerima segelas teh hangat tersebut daritangan papyrus. Papyrus kemudian duduk di sampping Fetti dan berdua bersama menikmati terbitnya matahari. Terlihat burung-burung terbang di angkasa, beberapa diantaranya bertengger di pohon dan berkicau. Perlahan gelapnya malam digantikan oleh indahnya sinar matahari. Langit terlihat begitu damai dan cerah. Fetti sesekali menyeruput teh hangatnya. Mereka berdua terdiam menikmati pemandangan indah tersebut.
"Fetti, mau cerita soal apa yang terjadi beberapa hari belakangan ini?"
Fetti tersenyum tipis kepadanya. "Tentu saja Papyrus, akan kuceritakan padamu."
Fetti menarik nafas untuk menenangkan dirinya, setelah itu ia menatap wajah Papyrus dengan penuh senyum sambil sesekali ia mengelus pipinya.
"Dirimu Pingsan dan bahkan Kritis selama beberapa hari, dan selama beberapa hari itu juga para Dewa menguji ketulusan ku padamu.. mereka benar-benar membuat ku harus melakukan perjalanan dan pengorbanan yang tak pernah aku lakukan sebelumnya.. aku pergi ke Hutan Ajaib tempat Kuil Serqet seorang diri, aku tergelincir dan maafkan aku Papyrus.. aku menghilangkan gelang pemberian darimu. Aku benar-benar tidak sengaja, aku ingin mengambilnya kembali namun ia jatuh kedalam lubang, dan dibelakang ku sudah ada tawon raksasa yang sedang mengejar ku.." Kata Fetti sambil memegang tangan Papyrus.
"Aku Berlari secepat aku bisa tanpa aku sadar gaun ku tersangkut di salah satu Dahan dan membuat nya robek, aku tak perduli itu aku tetap berlari aku Sangat amat khawatir akan dirimu, sesampainya di sana aku bertemu Penyihir lainnya, penjaga kuil Serqet ia sangatlah Galak dan benar-benar membentak ku.. aku sangat takut Papyrus saat itu, aku sangat takut sampai aku menangis.. aku hanya memikirkan mu saat itu, hingga hal itulah yang membuat ku percaya bahwa aku kuat.. ia juga yang bahkan membantu ku untuk bisa kembali ke sini dengan cepat.. setelah aku menjelaskan apa tujuan ku kesana, ia mulai membantu ku.." lanjut Fetti.
Papyrus benar-benar tak percaya apa yang ia dengar barusan, mengapa hal yang di rasakan Fetti hampir sama seperti yang dirasakan ibundanya saat Papyrus Baru berumur empat tahun yang kala itu ia sakit parah dan tak ada obat dari tabib yang dapat menyembuhkan nya, Amanrah ayahnya, sedang tidak berada di Istana, ia sedang kunjungan ke Istana Roma, dan benar-benar sama bahwa Ibundanya lah yang mencari kesana kemari obat nya bahkan sampai rela tertusuk oleh duri tanaman beracun yang membuatnya sakit tak lama setelah Papyrus sembuh.
"Aku berdo'a kepada Queen Isis untuk membantu ku, ia juga membuatku percaya bahwa kau sangat terlindungi walau tak ada diriku..ia juga memberikan ku ini.." kata Fetti sambil berdiri dan mengambil panah Ajaib Queen Isis, Papyrus lantas amat terkejut melihat Fetti memegang panah ajaib yang hanya dimiliki oleh Queen Isis seorang "The Magical Bow of Isis.. panah ini pemberian dari Queen Isis untuk ku selama di perjalanan panah ini sangat membantu ku dalam melawan musuh dan makhluk apapun yang ada di hadapan ku Papyrus.. Bahkan aku berdo'a kepada Lord Anubis dan Goddess Serqet serta Goddess Nephtys.." lanjut Fetti. Sebelum Fetti sempat bicara lagi Papyrus dengan cepat memeluk nya dengan sangat erat bahkan Papyrus sendiri menangis mendengar cerita yang dirasakan Fetti.
"Aku benar-benar minta maaf Fetti.. seandainya aku lebih hati-hati kamu tak akan pernah merasakan ini.. ini semua salah ku.. aku minta maaf.. aku juga berhutang nyawa sudah menyelamatkan ku dari kematian Fetti.. Terimakasih.. seandainya Ibunda ada ia pasti sudah memeluk mu dengan kencang.." saut Papyrus Sambil menangis kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM OF OASISNA
FantasyDi sebuah dunia dengan hamparan gurun pasir tak berujung, terdapat dua kerajaan besar bernama Oasisna dan Mesir. Disana, hidup Pangeran Papyrus dan Putri Fetti. Kedua Kerajaan tersebut hidup damai. Hingga pada suatu hari muncul Akhen dan Dewa Seth y...