CHAPTER 20 - FAKTA ILUSI

3 1 1
                                    

Fetti dan Papyrus berjalan bersama menuju kuil. Terlihat Ratofer yang sedang berdoa dihadapan patung dewa dengan begitu serius. Ratofer yang menyadari kedatangan mereka berdiri dan menyambut kedatangan mereka berdua.

"Selamat datang kembali, Pangeran Papyrus dan Putri Fetii." Ucap Ratofer sembari memberi hormat kepada mereka.

Papyrus dan Fetti terkejut, ternyata Ratofer sadar akan kepergian mereka berdua dari Mesir. Mereka kemudian segera membalas hormat dari Ratofer.

"Wahai Ratofer, apakah kau mengingat kepergian kami menuju kuil Serqet?"

"Tentu saja Putri. Aku mengingat dengan jelas, saat kalian berdua pergi menuju kuil. Para dewa sudah memberitahuku tentang semua yang telah terjadi pada kalian berdua."

"Fetti, kau sudah melakukan tugasmu dengan sangat baik. Melindungi Papyrus dengan sepenuh jiwa, walau itu mempertaruhkan nyawamu. Aku dan Para Dewa sangat bangga kepadamu."

"Terima kasih Ratofer."

"Papyrus, aku juga bangga padamu. Kau sudah bisa melepas kepergian ibundamu yang selama ini menjadi beban pikiranmu. Berbanggalah Papyrus, kau akan menjadi raja yang bijaksana kelak suatu hari nanti."

"Terima kasih, aku sudah berjanji kepad Ibunda soal itu. Dan aku tidak akan mengecewakannya!"

Ratofer tersenyum kepada mereka berdua.

"Oh ya, kami datang kepadamu untuk menanyakan sesuatu."

"Apa yang ingin kalian tanyakan?"

"Bagaimana ayahanda Merenrei tidak mengingat kepergian kami? Dan juga, mengapa Ayahanda Amanrah dan Imanri terluka saat kita pulang? Padahal saat kami pamit, mereka baik-baik saja. Tak satupun dari mereka mengingat kepergian kami, kecuali dirimu."

"Mungkin itu adalah ilusi dari para dewa. Mereka memanggil kalian ke kuil Serqet dan kuil Ra karena suatu alasan. Dan mereka tidak iingin kalian terbebani pikiran kalian, uuntuk itulah para dewa memberikan ilusi tersebut."

"Papyrus, para dewa tahu kau mengkhawatirkan amanrah dan juga Imanri. Itu sebabnya kau diberikan ilusi bertemu dengan mereka sebelum pergi, agar hatimu tenang. Pada kenyataannya, mereka datang beberapa hari setelah kepergian kalian."

"Oh dewa, tolong berikan Ayah dan Imanri kesembuhan."

"Sudah, jangan kau pikirkan. Aku yakin mereka akan baik-baik saja dalam beberapa hari kedepan."

knock knock knock

Terdengar suara seseorang mengetuk pintu kuil dengan cukup keras.

"Maaf menganggu, saya mendapat perintah dari Yang Mulia Merenrei untuk memberitahu mengenai jamuan makan malam sehabis ini. Mohon Pangeran dan Putri serta Pendeta tinggi Ratofer bersiap."

"Baiklah terima kasih."

Mereka bertiga kemudian berjalan menuju ruangan mereka masing-masing dan bersiap.

Di malam harinya, semua anggota kerajaan sudah berkumpul. Semuanya terlihat rapih. Fetti dengan gaunnya terlihat anggun ditemani dengan Kepala Dayang disebelahnya. Sedangkan Papyrus datang dengan pakaiannya yang begitu rapih, walau tanpa Imanri yang biasa selalu berada di sebelahnya. Imanri masih belum sadar dan dirawat di ruangannya. Sedangkan Amanrah datang perlahan dibantu oleh beberapa pelayan. Papyrus yang terkejut melihat ayahnya datang segera berlari menghampirinya.

"Ayah, kenapa kau memaksakan dirimu?"

"Tidak apa-apa Papyrus. Ayahmu ini sudah sehat kok."

"Sehat? Kau masih berjalan dengan pincang. Pokoknya setelah jamuan makan ini, ayah harus kembali beristirahat oke?"

KINGDOM OF OASISNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang