"If i ever were to lose you, i'd surely lose myself..." Papyrus bernyanyi sembari memacu kereta kuda menuju Kuil Dewa Ra. Sesekali ia melahap apel yang berada di genggamannya.
"Aku tidak tahu kau bisa bernyanyi! Papyrus, kau keren sekali!" ucap Fetti dengan begitu antusias.
"Ahaha- terima kasih Fetti. Ibundaku menyanyikan lagu itu kepadaku sebelum kepergiannya." Ucap Papyrus dengan pandangannya yang masih terkunci pada jalanan.
"Kau tahu? Aku sangat merindukan Ibunda. Akan kulakukan apapun untuk menemuinya. Ibunda merupakan orang paling peduli dan baik yang pernah aku kenal. Saat aku kecil, aku selalu membuntutinya di belakang kemanapun ia pergi. Sesekali jika aku mengantuk, aku tidur di pangkuannya. Ia akan menyanyikan lagu pengantar tidur untukku sembari mengusap kepalaku. Sayang sekali, ia..." Papyrus diam tak melanjutkan perkataannya.
"Baiklah, kita tidak boleh bersedih-sedih lagi ya Papyrus. Mari kita bernyanyi bersama saja! Kita nikmati semua pemandangan yang indah ini!" Ucap Fetti yang kemudian berdiri disebelah Papyrus sembari melihat pemandangan.
"Kau juga bisa bernyanyi?" tanya Papyrus sembari melirik ke arah Fetti dengan ekspresi terkejutnya.
"Bisa dong! Aku ingat lagu kesukaanku waktu kecil dulu, aku akan menyanyikannya untukmu." Ucap Fetti yang kemudian menghela nafas dengan panjang.
"Serius? Lagu anak-anak untukku?" tanya Papyrus dengan nada bercandanya.
"Sudahlah, kau diam dan dengarkan saja. Aku akan menyanyikannya untukmu!" Ucap Fetti kepadanya.
"Baa, baa, brown sheep, Have you any wool? Yes sir, yes sir, Three bags full." Fetti bernyanyi dengan suaranya yang begitu lembut dan merdu.
"Lagu pengantar tidur? Nanti jika aku tertidur kudanya akan mengamuk loh." Ejek Papyrus kepada Fetti.
Fetti hanya tersenyum dan melanjutkan nyanyiannya. "One for the mommy, One for the daddy, And one for the little baby Who lives down the lane."
"Entah mengapa, rasanya lagu ini sangat familiar di telingaku. Dimana ya aku pernah mendengar lagu ini?" ucap Papyrus dalam hatinya.
"Papyrus? Kau serius mengantuk karena nyanyianku?" Fetti melambaikan tangannya kehadapan wajah Papyrus yang sedang melamun.
"Siapapun akan mengantuk jika mendengar suaramu yang merdu, Fetti."
"Ah sudah, nyanyianmu lebih merdu kok." Fetti tersipu malu dan kembali duduk. Papyrus tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya.
Mereka berdua kemudian terus melanjutkan perjalanan mereka. Ditengah Perjalanan, Fetti membuka Peta dengan tanda silang tempat kuil Dewa Ra berada. Mereka seharusnya sudah berada tepat di kuil tersebut, namun tidak terlihat kuil apapun dari kejauhan.
"Bagaimana ini Fetti?" ucap Papyrus yang kemudian memberhentikan kudanya.
"Tenanglah Papyrus, mari kita berdoa bersama meminta pertolongan Dewi Nephtys."
Fetti menatap Langit yang terik sambil memejamkan matanya dan berdo'a dengan khusu dan penuh keyakinan pada Goddes Nephtys yang merupakan Dewi perlindungan Mesir yang membantu King Osiris dan juga Queen Isis kala itu.
"Oh Goddess Nephtys.. Goddess of Protection.. please help us.. I Priestess of Isis, Daughter of Pharaoh Merenrei who Rule the Double Kingdom I Ask you favour my Lady.. oh Mother of God of the Protector of the Dead Anubis.. please hear my Prayer.. guide us to Ra Sacred Temple.." Kata Fetti sambil mengepal tangan nya dengan seperti itu terlihat jelas, bahwa Fetti benar – Benar berdo'a dengan Khusu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM OF OASISNA
FantasyDi sebuah dunia dengan hamparan gurun pasir tak berujung, terdapat dua kerajaan besar bernama Oasisna dan Mesir. Disana, hidup Pangeran Papyrus dan Putri Fetti. Kedua Kerajaan tersebut hidup damai. Hingga pada suatu hari muncul Akhen dan Dewa Seth y...