"Pangeran Papyrus!" Teriak salah seorang penduduk yang menyadari kedatangan Papyrus beserta bala bantuan.
"Bala Bantuan tiba! Bala Bantuan tiba!" teriak penduduk itu sekali lagi. Seketika semua orang yang sedang terpuruk cemas tersenyum bahagia, seakan-akan sebuah harapan muncul bagi mereka.
"Maaf karena telah menelantarkan kalian. Kami keluarga kerajaan benar-benar minta maaf karena meninggalkan kalian penduduk dalam waktu lama tanpa kabar. Sebagai gantinya, kami berhasil membawa bala bantuan dari Kerajaan Mesir."
"Tentu saja Pangeran, tidak apa-apa. Kami mengerti betapa kacaunya kerajaan saat penyerangan itu terjadi."
"Dimana raja Amanrah wahai Pangeran Papyrus?"
"Yang Mulia Raja Amanrah masih dalam pemulihan. Ia terluka parah dalam perjalanan menuju Kerajaan Mesir.""Baiklah, kalian silahkan berbaris dengan rapih. Saya akan mendata kalian dan kalian akan mendapatkan obat-obatan serta makanan. Tidak perlu panik! Kami membawa banyak persediaan yang cukup."
Tak lama kemudian, penduduk Oasisna segera berbaris dengan keluarganya untuk didata dan mendapat bala bantuan. Semua yang selamat berkumpul di kota kecil ini, yang sengaja dibuat untuk keadaan darurat. Terlihat beberapa dari mereka masih ketakutan, sejak insiden waktu itu. Kerajaan Oasisna benar-benar kacau. Semua hewan ternak habis dimakan mahkluk kiriman Seth saat itu. Bahkan korban yang berjatuhan tidak dapat dihitung karena tubuh mereka yang sudah habis digerogoti oleh berbagai binatang melata saat itu.
Papyrus dan Imanri berkeliling melihat keadaan kerajaan yang benar-benar kacau. Kerajaan Oasisna benar-benar dalam keadaan yang sulit. Butuh waktu lama untuk memperbaiki keadaan dan membangun kembali kehidupan seperti biasanya. Terlihat beberapa mahkluk yang tersisa masih berkeliaran di sekitar kerajaan.
"Ini sangat menyakitkan untuk dilihat Imanri. Semua masa kecil kita, kenangan Ibunda, semuanya ada di tempat ini. Dan sekarang, semuanya kacau dan hancur..." ucap papyrus sembari mengerutkan dahinya menahan amarah.
"Aku tahu Papyrus, ini juga sangat menyakitkan bagiku. Baiklah, lebih baik kita kembali ke pengungsian dan beristirahat. Kita belum tidur semalaman dan baru saja melalui perjalanan yang panjang."
"Kau benar, Imanri."
Mereka pun kemudian berjalan kembali menuju pengungsian. Terlihat ada sebuah tenda kosong tak terpakai yang bisa Papyrus dan Imanri gunakan. Mereka pun memutuskan untuk tidur setelah perjalanan yang panjang.Disisi lain, Kerajaan Mesir juga sama kacaunya dengan Oasisna. Amanrah, Merenrei, serta Cleopatra sedang kebingungan setelah menerima ajakan perang dari Akhen.
Aula Singgasana dipenuhi oleh para para Petinggi istana, namun semuanya sama-sama mengeluarkan pendapatnya dan saling berdebat mengenai apa yang akan terjadi berikutnya, dikarenakan permasalahan Perang yang sebelumnya sempat di keluarkan oleh Fir'aun Merenrei karena pancingan dari Akhen.
"Merenrei.. apa kau yakin dengan pernyataan ini ? Perang akan memakan banyak orang.. dan bukan hanya satu dua orang.. akan banyak kehilangan serta pertumpahan darah.." kata Amanrah sambil menatap Merenrei dengan seksama.
"Kau lihat kan kemarin Akhen benar-benar menyatakan nya !?" bentak Merenrei kesal.
"Ya.. tapi bukan berarti kita harus mengikuti nya.. itu memang keinginan dia untuk berperang.. Kerajaan kita terlalu besar jika harus di korbankan.. hentikan ini Merenrei.." Saut Amanrah sambil berdiri dari singgasana nya.
"hhh.. yaa.. kau benar.. kerajaan kita terlalu besar jika harus di korbankan.. tapi, Akhen ?" tanya Merenrei sambil menunduk binggung.
"Suami ku..jika aku boleh berbicara.. alangkah baiknya kita pertimbangkan ini dengan seksama, Berperang bukan lah satu-satunya jalan keluar dari permasalahan.. kita bisa mengadakan perundingan bersama Akhen.. dan memintanya untuk berdamai.. dan hidup berdampingan kembali.." saut Cleopatra menenangkan suaminya yang sedang berapi-api itu. "Kumohon.. pikirkanlah Kerajaan ini dan juga Fetti.. jangan sampai Fetti atau Papyrus serta Imanri menjadi korban dari kekesalan mu pada Akhen suami ku.." lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM OF OASISNA
FantasíaDi sebuah dunia dengan hamparan gurun pasir tak berujung, terdapat dua kerajaan besar bernama Oasisna dan Mesir. Disana, hidup Pangeran Papyrus dan Putri Fetti. Kedua Kerajaan tersebut hidup damai. Hingga pada suatu hari muncul Akhen dan Dewa Seth y...