KINGDOM OF OASISNA

CHAPTER 30 -

Namun, keajaiban terjadi saat Pedang itu tercabut dari tubuh Papyrus, Pedang itu segera terpental kembali ke Seth dan dengan bantuan Sebek yang sudah ada disana segera mementalkan Seth kembali ke Ambos dengan sihirnya. Sebek dengan bantuan para Dewa dan Dewi lain segera mementalkan kembali Seth ke Ambos untuk selamanya, dan ia kembal,ia terperangkap untuk kesekian kalinya diAmbos, dan semua usaha jahatnya tak membuahkan hasil apapun, Seth melupakan sihir pelindung dari Ra bahwa saat ia akan membunuh Papyrus, sama saja ia berusaha membunuh ayahnya sendiri yaitu Ra, dan ia akan terpental kembali ke Ambos.

Seth begitu di butakan oleh balas dendam dan kebencian nya, saat ia terpental kembali ke Ambos, semua pasukan nya di medan tempur mendadak berubah menjad pasir dan mati, seluruh Prajurit Mesir dan juga Oasisna terheran dan binggung dengan apa yang terjadi barusan karena itu benar-benar aneh, dan tak hanya itu Cahaya terang segera menyinari Istana Mesir, Ratofer dan Akhen yang sedang berduel sihir segera terhenti saat keduanya merasakan sosok keagungan para Dewa dan Dewi Mesir turun ke Kuil dalam Istana itu, Namun Akhen terus memaksakan sihir hitamnya, dan tanpa ia sadar, sihirnya melemah seiring berjalannya waktu setelah Seth terpental kembali ke Ambos, dan ia belum mengetahui itu.

Fetti Menangis sambil memegangi tangan Papyrus dan sebelum ia mati, Papyrus tersenyum kepada Fetti sambil memegang tangan nya untuk menenangkan nya.

"Kau.. aman.. sekarang.. Fetti.. aku... Pamit.. Ibunda.. sudah menunggu.. ku.. aku senang.. dapat melihat.. mu aman.. Fetti.. aku.. sayang.. pada mu.." kata Papyrus terbata-bata dan akhirnya nafasnya berhenti, genggaman nya terlepas, dan matanya menutup, senyumnya memudar.

"Papyrus ? Papyrus bangun.. PAPYRUS!!! TIDAKKK!! BANGUN!! TIDAK TIDAK TIDAK!!! PAPYRUS!!!" teriak Fetti histeris.

Saat Fetti sedang memeluki jasad Papyrus, Cahaya tadi satu persatu mulai menampakkan wujudnya dan sosok cahaya itu menunjukkan sosok agung para Dewa dan Dewi Mesir yang seakan datang untuk mengucapkan segala bela sungkawanya untuk Papyrus yang sudah meredam nyawa nya demi keamanan dan kebaikan Mesir untuk selamanya. Fetti masih belum menyadari hal itu, namun saat sosok yang selama ini ia puja dengan setulus hati datang dengan wujud agungnya dengan jubah dan gaun kebesaran Mesir bersama suaminya datang ia baru sadar bahwa Para Dewa dan Dewi sedang berdiri di hadapannya.

"Don't be sad my dear child... Papyrus live is in our hand now.. just wait Anubis and my Husband the Mighty King Osiris to take his life away from his human form..." kata Queen Isis sambil menatap Fetti.

Fetti masih menangis terus menerus memeluk jasad Papyrus dengan erat dan ia benar-benar terlarut dalam kesedihan nya bahkan hingga ia tak sadar Queen Isis berbicara padanya. Selepas Queen Isis bicara itu, Lord Anubis muncul dari dunia bawah sambil memegang tongkat nya dan mulai bersimpuh disebelah Jasad Papyrus yang tengah di peluk Fetti, dan barulah saat itu Fetti sadar bahwa para Dewa dan Dewi sudah hadir bersama dirinya.

"You're are released from your human form.." kata Anubis dan seketika saja, nyawa Papyrus terlepas dari raganya dan ia mulai berdiri dengan keadaan binggung sambil bertanya kepada Anubis apa yang terjadi kepadanya.

Saat itu juga King Osiris segera membuka pintu dunia bawah dan ia mengatakan bahwa perjalanan Papyrus ke dunia orang mati sudah di mulai.

"Your journey to the land of the dead is start here.." kata King Osiris dengan gerakan tangan nya membuka pintu dunia bawah seperti lubang.

"Where am I ? Fetti ? My Lord ? what Happen to me ?" tanya Papyrus binggung sambil menatap wajah Lord Anubis dan juga King Osiris.

"NNNOOOO!! King Osiris.. king of the kingdom of the dead.. please I ready to exchange my life for Papyrus.. take me not him....dear Anubis.. the Protector of the Kingdom of the dead.. who have 7 bow in his mountain.. please.. I Beg you..." kata Fetti merajuk sambil menangis memeluk Papyrus, dan tepat saat ia melihat nyawa Papyrus ingin melangkah ke dalam lubang dunia bawah, ia menjerit.