"Aaa!" teriak Bella kaget, melihat Leo yang terduduk di tepi ranjang dan menatap ke arahnya. Sementara dirinya yang baru keluar dari kamar mandi hanya dibalut sebuah handuk hingga menutupi setengah pahanya.
Leo lantas bangkit dari posisinya dan membungkam mulut gadis itu.
"Sstt!"
Bella melotot pada lelaki itu, sementara kedua tangannya menggenggam erat handuk yang menempel pada tubuhnya.
Gadis itu merasa terpaku, tidak dapat bergerak sedikitpun. Apalagi saat ini Leo membungkam mulutnya dengan sebelah tangan yang merangkul pinggang mungilnya.
"Jangan teriak," bisik Leo tepat pada telinga Bella. Membuat gadis itu merasakan hembusan nafas yang menyentuh permukaan lehernya.
Setelah itu Leo memasuki kamar mandi dan meninggalkan Bella yang masih terpaku di tempat.
"Cepat pakai baju lo sebelum gue selesai mandi, kecuali lo minta gue yang pakaikan," ujar Leo dari dalam kamar mandi.
Bella lekas mengambil baju baru dari dalam kopernya. Sebenarnya ia membawa sepasang baju tidur ke dalam kamar mandi, hanya saja tidak sengaja ia menjatuhkannya dan membuat bajunya basah.
Setelah berpakaian ia keluar kamar dan menuju dapur, di sana ia melihat Yenni yang sedang memasak. Dari bahan yang ada, sepertinya gadis itu akan membuat spaghetti.
Tidak mengusik Yenni, gadis itu mencari bahan dan memasak apa yang diinginkan. Dalam ruangan yang sama, dengan aktivitas masing-masing tanpa satu katapun. Itulah suasana canggung yang sedang mereka rasakan.
Ketika Leo menuju meja makan, Bella dan Yenni juga menuju meja yang sama.
Bella membuat dua porsi mie tomat yang disukainya. Sementara Yenni membuat satu porsi spaghetti yang disukai Leo.
"Leo, gue udah buat spaghetti untuk lo, karena gue masih ingat lo paling enggak suka makan tomat," ucapnya sembari menatap sepiring mie tomat yang ada di hadapan lelaki itu.
Bella yang tidak tahu apa-apa hanya terdiam dan menatap Leo datar.
"Itu dulu, sekarang gue makan apapun yang dimasak istri gue," balasnya dingin. Kemudian Leo menyantap mie buatan Bella.
"Lo makan malam? Enggak takut gendut?" tanya Yenni sembari menatap Bella yang menyantap mienya dengan nikmat.
"Enggak, kenapa harus takut gendut? Selama ini gue makan sehari tiga kali juga enggak pernah gendut," jawabnya polos. Leo yang terduduk di sebelahnya hanya bisa menahan tawa.
"Yah, siapa tau suatu hari nanti tiba-tiba jadi gendut? Cowok itu sukanya cewek yang punya badan langsing," ucap Yenni sembari memamerkan lekukkan tubuhnya.
"Benarkah?" tanya Bella seraya menatap lelaki di sebelahnya.
"Enggak, gimanapun bentuk tubuh lo nanti, lo tetap istri yang paling gue cintai," jawab Leo sembari membalas tatapan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
After 30 Day [COMPLETED]
Fiksi Umum[BELUM REVISI] Bukan tentang cinta segitiga atau geng motor di sekolah. Tetapi tentang seorang gadis polos yang harus bersandiwara menjadi istri seorang pengusaha muda, sementara dirinya masih terduduk di bangku SMA. Pertemuan awal yang mendadak...