[BELUM REVISI]
Bukan tentang cinta segitiga atau geng motor di sekolah. Tetapi tentang seorang gadis polos yang harus bersandiwara menjadi istri seorang pengusaha muda, sementara dirinya masih terduduk di bangku SMA.
Pertemuan awal yang mendadak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sayang! Maaf ya gue telat," ujar seorang lelaki yang terlihat berlari kecil ke arah mereka.
Bella melotot kaget melihat sosok yang memanggilnya itu.
"Kayaknya gue cabut dulu," bisik Anita pada sahabatnya dan pergi begitu saja.
Raymond berbalik badan menoleh pada pemilik suara tersebut.
"Maaf ya sayang gue telat," ucapnya lagi. Kemudian merangkul pinggang Bella. "Ayo kita pulang," ajaknya.
Bella menatap Leo bingung. "A... ayo," jawabnya. "Gue duluan ya," pamitnya pada Raymond. Kemudian mereka berjalan berdampingan menuju mobil Ferrari milik Leo yang terparkir tepat di depan gerbang sekolahnya.
Tak perlu ditanyakan lagi, aksi itu pastinya disaksikan oleh seluruh siswa yang berada di sekitar gerbang sekolah.
"Kayaknya, itu benaran pacarnya," ujar Hadi sembari mengunyah permen karet di dalam mulutnya.
Kai menepuk pundak Raymond kemudian berlalu meninggalkannya dan disusul oleh Hadi. Sedangkan Raymond masih terpaku di tempat menatap gadis itu melangkah semakin menjauh.
***
"...Cause we were just kids when we fell in love Not knowing what it was I will not give you up this time But darling, just kiss me slow, your heart is all I own And in your eyes, you're holding mine
Baby, I'm dancing in the dark with you between my arms
Barefoot on the grass, listening to our favourite song When you said you looked a mess, I whispered underneath my breath But you heard it, darling, you look perfect tonight..."
"Ada perlu apa ke sekolah ku?" tanya Bella menenggelamkan lantunan musik perfect milik Ed Sheeran.
"Ehm... gue mau minta tolong untuk bantuin gue lagi," ucap Leo yang terduduk di kursi belakang supir.
"Apa?" tanya Bella menatap Leo yang terduduk di sebelahnya.
Leo terlihat berpikir, merangkai kata untuk menyampaikan tujuannya ke SMA Witara Plus. "Gue mau lo bantuin gue kayak kemarin, pura-pura jadi istri gue," ucapnya berhati-hati.
Bella menatap lelaki yang menjadi supir mereka saat ini.
"Enggak apa, dia asisten gue, jangan khawatir," jelas Leo.
"Tapikan kemarin janjinya cuma sekali aja," balas Bella.
"Tapi gue masih butuh bantuan lo."
"Enggak bisa! Gimana coba gue harus jadi istri lo, enggak mau ah!"
"Yakin?"
"Iya!" jawab Bella tegas.
"Tom, balik arah," ucapnya pada Tommy yang sedang menyetir.