Chapter 13 - Baper

1K 110 67
                                    

Leo lantas mengutip semua barang milik Bella, kemudian mengandeng tangan gadis itu berjalan menuju mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leo lantas mengutip semua barang milik Bella, kemudian mengandeng tangan gadis itu berjalan menuju mobilnya. Tetapi Raymond masih enggan melepas genggamannya.

Leo manatap Raymond tajam. Seluruh siswa yang berada di sekitar sana bahkan berhenti untuk menyaksikan kejadian tersebut.

"Gu—gue harus pulang Ray," ujar Bella terbata.

Raymond mengalihkan pandangannya pada gadis itu.

"Nanti angkat telpon gue," ucapnya pelan. Kemudian ia melepaskan genggamannya dan melihat gadis itu pergi bersama Leo. Ini bukan untuk pertama kalinya, tetapi rasa sakit yang dirasakan masih sama, melihat orang yang dicintai pergi bersama lelaki lain.

***

"...And all along I believed I would find you,
Time has brought your heart to me,
I have loved you for a thousand years,
I'll love you for a thousand more..."

Lantunan musik a thousand years milik Christina Perri mengisi kesunyian mereka disepanjang jalan. Bella yang enggan menatap lelaki itu mengarahkan pandagannya ke luar jendela.

Sementara lelaki itu sesekali mencuri pandang ke arah gadis di sebelahnya.

Leo mulai membuka suara ketika mereka mulai memasuki lift dari basement.

"Jadi kondisi Mama lo gimana?"

"Uda baikan," jawab Bella dingin.

"Tentang yang kemarin..." Leo menatap gadis di sebelahnya, "gue minta maaf udah bentak lo," ucapnya pelan, "maafin gue ya," lanjutnya sembari menggandeng jari kelingking gadis itu dengan manja.

"Iya," ucapnya cuek sembari menahan tawa melihat tingkah lelaki tersebut.

"Gue cuma gak ngerti, gue lagi sedih saat itu, lo malah bentak-bentak gue dan lo bilang gue keluar enggak pamitan, padahal kemarin gue uda ninggalin surat kecil di meja makan, gue nulis itu setelah siapin semua sarapan unt---"

"Tunggu! Maksud lo sarapan hari itu lo yang buat?" tanya Leo memastikan.

"Iya."

Ehm! Sepertinya gue dibohongi sama si Yenni, batin Leo.

"Ya sudah maaf ya kemarin gue salah paham sama lo. Sebagai gantinya, bagaimana setelah ini kita pergi nonton?" ajak lelaki itu.

"Boleh," jawabnya singkat. Meskipun terlihat cuek, tapi di dalam hatinya berteriak kegirangan.

Ting!

Pintu lift terbuka, gadis itu berjalan cepat meninggalkan Leo di belakang. Dari belakang Leo menatap Bella yang menggemaskan dengan sikap saltingnya.

Bella segera mandi, memakai baju paling bagus yang ada di kopernya. Hoodie putih dan jeans high waist membuat tampilannya terlihat sederhana, meski demikian tidak mengurangi kecantikannya sedikitpun.

After 30 Day [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang