Merasa malu dengan kesalahan yang diperbuatnya, Yenni meninggalkan apartemen ketika semuanya masih tertidur. Gadis itu hanya meninggalkan secarik kertas dengan ucapan terima kasih dan ungkapan perasaan menyesalnya.
Setelah kepergian Yenni, maka tidak ada lagi alasan bagi Bella untuk tetap tinggal di tempat Leo. Tiga hari setelah kepergian Yenni, gadis itu masih menetap di sana hingga kesehatannya mulai membaik.
Malam ini adalah malam terakhir baginya untuk menetap, besok ia akan segera kembali ke rumahnya.
Leo menghampiri Bella yang terduduk di samping ranjang. Lelaki itu menyerahkan secarik foto pada gadis itu. Mengingat gadis itu pernah meminta foto tersebut padanya.
"Besok mau balik jam berapa?" tanya Leo canggung sembari mengeringkan rambutnya yang tampak basah.
Bella terlihat berpikir, "kalo pagi gimana?" ucapnya.
"Ehm... besok ada urusan ya?"
"Tidak sih."
"Kalau begitu bagaimana malam saja?" tanya Leo kembali sembari menatap gadis di sebelahnya.
"Tapi gue udah bilang sama Mama sebelum siang udah sampai rumah," jelas Bella.
"Ya sudah setelah sarapan gue antar lo balik rumah." Leo kemudian bangkit dari posisinya. Berjalan menuju lantai tempat biasa dirinya tidur. Bella pun membaringkan tubuhnya di atas ranjang, pandangan lurus menatap langit kamar.
Menimbang-nimbang permintaannya, gadis itu memainkan jarinya yang berada di atas perutnya. Kemudian ia berkata, "gue boleh lihat bintang kemarin?"
"Tentu!" Leo bangkit dari posisinya, berjalan ke arah meja dan menyalakan lampu tidur yang pernah dinyalakannya kemarin. Dalam kegelapan Leo melihat sebuah senyuman terlukis di wajah gadis itu.
Mengingat ini adalah malam terakhir, membuat keduanya sulit untuk tertidur. Suasana canggung kembali terasa, dalam hati mereka sesungguhnya enggan untuk berpisah. Melalui waktu yang singkat bersama lelaki itu membuat Bella merasa nyaman.
Di tengah obrolan mereka, Leo kemudian bertanya dengan formal, "bolehkah aku tidur di atas malam ini? Aku janji tidak akan berbuat yang tidak pantas."
Mempertimbangkan ini hari terakhir dan ingin melihat wajah Leo lebih lama, Bella memberi izin pada lelaki itu untuk tidur di atas ranjang bersamanya. Meskipun di atas ranjang yang sama, tetap ada jarak di antara mereka. Sebuah guling yang menjadi pembatas bagi mereka.
"Apa yang akan lo lakukan setelah hari ini berlalu?" tanya Leo dengan posisi terbaring menyamping ke sebelah kiri menghadap Bella.
"Ehm... mungkin bantu Mama di restoran,"jawabnya sembari mengalihkan pandangannya pada lelaki itu. Sekarang posisi mereka tepat saling berhadapan.
"Sebenarnya, apa yang terjadi kemarin malam? Apakah si brengsek itu merenggut keperawananmu?" tanya Leo to the poin. Pertanyaan yang ingin ditanyakan jauh hari sebelumnya, namun melihat keadaan Bella yang masih belum membaik saat itu membuat dirinya mengurungkan niat tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
After 30 Day [COMPLETED]
Ficción General[BELUM REVISI] Bukan tentang cinta segitiga atau geng motor di sekolah. Tetapi tentang seorang gadis polos yang harus bersandiwara menjadi istri seorang pengusaha muda, sementara dirinya masih terduduk di bangku SMA. Pertemuan awal yang mendadak...