10

1.4K 168 0
                                    







⚔⚔⚔



Hampir 6 jam Liam menemani Rosie bermain, bukannya bosan, entah kenapa bos mafia itu malah menikmati kebersamaannya dengan Rose.

Menurutnya melihat Rose yang ceria lebih baik daripada Rose yang seperti psycopath.

" Hah, aku lelah." Liam melepas kacamata hitamnya.

" Kau tak sadar kita sudah berapa jam disini??" Tanya Liam, Rose menggeleng.

" Tidak."

" Mau pulang??" Rose mengangguk.

" Tunggu Liam." Liam melirik kearah Rose yang menahan tangannya.

" Apa kau pernah jatuh cinta??" Tanya Rose, Liam terdiam menatap wajah polos Rose, lantas tersenyum.

" Jatuh cinta?? untuk apa?? sepenting itukah?" Tanya Liam, Rose mendengus kesal mendengar pertanyaan Liam.

" Bos mafia kaku yang pernah aku temui."

" What?! ini memang sikapku!" Ujar Liam menatap Rose tajam.

" Jangan menatap ku tajam tuan Liam."  Balas Rose, mengusap perlahan rahang Liam.

" Kau harus merasakan jatuh cinta seperti apa." Jelas Rose.

" Jika kau merasakannya, aku yakin hari harimu akan lebih menyenangkan." Jelas Rose lagi, Liam tersenyum tipis, lantas memakai kacamata hitamnya.

"Dan kau melupakan sesuatu, di balik indahnya cinta, ada rasa sakit yang harus kau rasakan." Rose tersenyum, dia tau, Liam pasti pernah merasakan kecewa akibat mantannya dulu.

" Dan di balik rasa sakit ada juga obat untuk menyembuhkan rasa sakit itu." Jelas Rose, sambil menggenggam tangan Liam.

" Jika kau terlalu takut untuk jatuh cinta lagi, aku akan menjadi obat rasa sakit dan kecawamu dulu. Karena, aku jatuh cinta dengan mu." Rio terkejut saat pelukan hangat dari Rose dia rasakan. Jantungnya seakan berdetak kencang, bahkan kini dia bisa rasakan telinganya memanas.

" Mwo?? seorang mafia yang ditakuti seluruh dunia, apa sekarang menjadi se imut ini??" Tanya Rose memandang wajah Liam dengan senyumnya.

"Shut up Rosie!"


****


Hari menjelang malam, disini lah Liam, terduduk di halaman belakang rumah nya dengan ditemani 1 botol vodka dan 2 botol wine, dan kini menyisakan 1 botol.

Ucapan Rose terus terngiang di pikirannya, dan itu sangat mengganggu, karena setiap dia mengingat bagaimana rasanya pelukan dan ucapan Rose, dia rasakan jantungnya berdebar kencang dan itu menyakitkan.

"Oi oi!! kau sudah gila Liam?!!" Liam menatap tajam Lisa yang menahan tangannya untuk menghabiskan 1 botol vodka.

" Hei mau kau bawa kemana?!!" Tanya Liam. Lisa menghela nafas melihat kakaknya yang sudah mabuk. Meski dia kuat minum, 3 botol dengan kadar alkohol yang tinggi, tetap saja membuat mabuk kan??

" Kau sudah mabuk bodoh! aku tidak tahan dengan bau alkohol!!" Kesal Lisa. Liam hanya diam lantas mengusap kasar wajahnya.

" Lisa! aku waras kan??!" Lisa bergidik ngeri ketika melihat wajah kakanya yang mabuk.

"Tidak! Tidak salah maksudku!"

" Lisa!! apa aku gila?!! apa iya aku suka dengan Rosie?!!" Lisa terdiam, lantas tersenyum.

" Sudah kuduga kau menyukainya, lupakan mantan payahmu itu, dan mulai yang baru dengan Rose." Jelas Lisa sambil meminum sedikit vodka dari botol milik Liam.

DANGEROUS COUPLE  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang