6

1.7K 217 10
                                        









⚔⚔⚔⚔



Liam terduduk di sofa kamarnya, dengan bertelanjang dada dan mengenakan boxer, Liam duduk bersila sambil menonton kartun di televisinya. Jangan salah lelaki dengan reputasinya yang terkenal kejam dan dingin itu kini bisa bertingkah seperti anak kecil jika tidak ada siapa siapa.



*TRIINGG TRIINGG



Suara dering telpon membuyarkan pandangan liam, dia segera meraih ponselnya.

" Liam! kau tak lupa denganku kan?"

" Tidak, tunggu aku akan menjemputmu." Liam matikan sambungan telpon itu sepihak dan bergumam kesal untuk pergi mandi dan bersiap siap.


****


Sedangkan di sisi lain, seorang gadis blesteran sedang melakukan aktivitas paginya.

" Nona, ini minumnya."

" Taruh saja disitu."

Gadis itu menyudahi aktivitas yoganya, kemudian berjalan mengambil minum yang disediakan oleh pelayannya tadi.

" Oh God, Rose!" Rose menoleh kearah temannya yang berteriak tak jelas.

" Why??" Tanya Rose santai.

" Kupikir kau libur hari ini, ternyata kau ada jadwal pemotretan dengan majalah Vogue hari ini" Carren berucap dengan sorot mata yang lelah.

Rose tersenyum mendengar ucapan temannya itu.

" Jam berapa? sebenarnya aku malas dengan pemotretan hari ini." Ujar Rose, Carren mengecek ponselnya untuk mengetahui jadwal pemotretran yang harus Rose lakukan.

" Nanti siang jam 1, kau akan di pasangkan dengan model yang mereka kontrak dari Korea, namanya Lalisa Brucwailer." Ujar Carren, Rose hanya mengangguk

"Yasudah, itu nanti kan? sekarang aku mau bersantai dulu, bye." Rose melangkahkan kakinya dengan senyum manis tercetak di bibirnya, agak menakutkan bagi Carren, karena biasanya Rose akan bersikap dingin seperti seorang psycopath.






⚔⚔⚔⚔





Kini Liam tengah berdiri di salah satu terminal di bandara, wajah tampannya terlihat kesal saat seseorang yang dia tunggu tidak muncul muncul.

" Maaf tuan, tuan bisa menunggu di mobil jika lelah."

" Tak apa Sam, aku hanya tak ingin mendengar ocehan cemprengnya itu." Liam berucap kepada salah satu bodyguard yang ikut bersamanya.

"HEII! Liam! astaga kakak ku yang tampan ini, apa sudah lama menunggu adik cantikmu?" Liam menatap datar kearah sang adik.

Liam memiliki satu adik, memang jarang terdengar banyak publik, karena itu kemauan adiknya sendiri, adiknya itu ingin hidup secara normal tanpa adanya masalah.

Berarti dia menganggap kakaknya itu tidak  normal saat ini.

" Sudah lah Lisa, jangan banyak tingkah, ayo cepat pulang, kau mengganggu waktu liburku hari ini." Ujar Liam malas, dia menyuruh Sam membawa barang barang Lisa dan berjalan terlebih dahulu ke mobil.

"Untung kakak, jika tidak sudah benar benar aku tendang dia ke rawa rawa!" Lisa bergumam kesal sambil mengikuti langkah Liam.

****

Di perjalanan menuju ke mansion miliknya, Liam hanya diam, sedangkan Lisa mengoceh tidak jelas.

"Liam! kau dari tadi mendengarkan tidak sih?!" Lisa merasa gemas melihat tingkah Liam yang dingin, bahkan dinginnya melebihi es yang berada di kulkas.

DANGEROUS COUPLE  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang