29

959 145 3
                                    




⚔⚔⚔



Liam duduk menatap Rose yang tengah tertidur di sofa, setelah Joohyun dan Lisa pulang, Rose lah yang harus menjaga Naeun yang kekeh ingin menemani Liam di banding ibunya sendiri. Aneh memang, Liam juga bingung kenapa Naeun memanggilnya appa. Tapi sebenanrnya itu wajar, mengingat suami Joohyun yang meninggal tepat saat kelahiran Naeun.

Liam ingat bagaimana dia harus menenangkan Joohyun saat itu, depresi berat membuat dia hampir kehilangan Joohyun yang sudah dia anggap menjadi kakak sendiri.

" Hon." Liam tersenyum saat melihat Rose terbangun.

" Kemari, tidur dekatku saja, kau pasti lelah tidur di sofa." Ujar Liam.

" Tapi Naeun??"

" Tenang dia tidak akan terbangun." Rose pun menangguk lantas berjalan kearah Liam dan duduk di ranjang yang Liam tempati.

" Kau belum makan sejak tadi, aku suruh suster untuk bawakan makanan ya??" Liam menggeleng, tangannya bergerak mengusap pelan pipi Rose.

" Nanti saja, bagaimana kalau aku memakanmu dulu??" Rose tersenyum malu, dia pukul pelan dada Liam.

" Diam, kau sedang sakit jadi jangan macam macam!!" Liam terkekeh lantas menangkup pipi Rose, mendekatkan wajahnya ke wajah gadis di hadapannya ini. Rose yang paham akan maksud Liam memjamkan kedua matanya.

Liam tersenyum tipis saat dia merasakan bibir manis milik Rose menempel di bibirnya, lumatan lembut Liam berikan. Baginya Rose selalu berhasil membuatnya kecanduan, entah apa itu, jika berhubungan dengan Rose, Liam pasti akan melakukan apapun agar Rose bahagia.

" Maaf membuatmu menangis." Ujar Liam, mengusap pelan bibir Rose dengan jempolnya.

" Jangan lakukan itu lagi Li, aku sangat takut, aku takut kau meninggalkan ku." Balas Rose lirih, Liam memeluk Rose erat, membiarkan gadisnya bersandar nyaman di dadanya.

Liam hanya terdiam setelah mendengar kata kata Rose, kali ini dia tidak akan kalah dari Jaehyun, dia akan memberikan kejutan besar yang bahkan tidak bisa Jaehyun bayangkan. Dia akan membuat Jaehyun membayar semua nyawa keluarganya yang di bunuh oleh Jaehyun sendiri dan Liam pastikan Jaehyun tidak akan hidup tenang kali ini.








*****







" AARRGGGHHHH!!!!"

Suara erangan seorang pria menggema di sebuah ruangan gelap dan lembab, lelaki itu mengeluarkan banyak darah dari wajahnya, luka sayatan tercetak ditubuhnya. Lelaki tua itu menatap Lirih kearah Jaehyun yang berdiri dengan angkuhnya.

" Tuan Daniel!! aku sudah bilang kan?? Jika kau gagal maka nyawa putri mu akan menhilang saat ini juga!!" Ujar Jaehyun dingin.

Daniel segera berlari kearah Jaehyun lantas bersujud di depan Jaehyun.

" M maaf!! maafkan aku tuan!! aku akan berhasil kali ini, akan aku kerahkan semua anak buahku untuk menghancurkan Liam!!" Jaehyun terkekeh lantas dia jambak rambut Daniel.

" Kau?? mau membodohiku??"

" T tidak t tidak tuan." Gumam Daniel lirih.

" Ci-" Belum sempat Jaehyun melanjutkan ucapannya, tiba tiba seorang gadis berlari menampar wajahnya keras.

" JENNIE!! NAK!! pergi dari sini cepat!!!" Suruh Daniel, Jennie menangis menatap ayahnya yang sudah babak belur karena ulah Jaehyun.

" Kebetulan putrimu ada!! wah tak kusangka dia seberani itu." Ujar Jaehyun sambil mengusap pelan pipinya.

DANGEROUS COUPLE  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang