⚔⚔⚔
"OH GOD!! LIAAAMM!!"
" Oi Oi!! Arthur!! apa aku datang kemari untuk melihat kakakku hampir tewas?!!"
Benar itu Lisa, dia sengaja menyusul kakaknya ke Paris karena kebetulan dia juga ada undangan dari Celine, dan memutuskan untuk berangkat hari itu juga.
"M maaf nona, ini kemauan tuan Liam sendiri."
"HEH KAU JUGA!! JANGAN GILA!! KAU JUGA MANUSIA BODOH!!" Lisa membopong Liam, nampak wajah khawatir di wajah Lisa.
"Liam!!"
"Haduh Rose kau kemana saja?! apa kau tidam cegah Liam?!" Tanya Lisa, Rose hanya diam dan memeluk Liam.
" Aku membiarkan mu melakukan pekerjaan daddy Liam, tapi kau jangan nekat seperti orang gila?!! Bagaimana jika terjadi apa apa?!! Sudahlah terserah!!!" Lisa yang nampak kesal meninggalkan Liam dan Rose dan memilih masuk kedalam mansion.
Lisa bukannya tidak peduli dengan Liam, dia hanya takut kakak satu satunya itu kenapa napa, hanya Liam yang menjadi tempat berlindung Lisa saat ini.
" James! kenapa dia kesini?!" Tanya Liam menatap tajam kearah James.
"Maaf tuan, nona Lisa ada undangan untuk menghadiri fashion week di Paris." Jelas James.
" APA KALIAN DIAM SAJA?! Cepat bawa Liam ke kamar!!!" Sentak Rose.
Dengan cepat James dan Arthur berlari kearah Liam, dan mengangkat bosnya itu menuju kamar.
*****
Rose terisak di pelukan Lisa, hampur 1 jam mereka menunggu dokter yang tengah menangani Liam.
" Nona Lisa?" Lisa beranjak dari duduknya ketika dokter memanggilnya.
" Iya dok, bagaimana Liam??"
"Tuan Liam baik baik saja, lukanya sudah kami tangani, sekarang dia masih belum sadar karena obat bius." Jelas Dokter itu lantas pamit pergi.
Rose pun bergegas menemui Liam yang tengah terbaring di ruang rawat.
" Li." Rose terisak sambil memeluk Liam.
Tentu saja, Rose sangat khawatir melihat keadaan Liam yang seperti ini, dia tak pernah menyangka kekasihnya se nekat itu.
Rose pun mengambil ponselnya lantas menelpon Jeremy.
" Aku mau kau habisi orang orang yang membuat Liam seperti ini!! aku minta semua harus terlibat dalam hal ini!! aku tidak mau tau!! aku harus lihat mayat orang itu di hadapanku!!" Ujar Rose lantas mematikan sambungan telponnya.
Gadis itu menatap Liam dengan airmata yang terus mengalir.
" Rose."
"Lisaa! apa dia sering seperti ini???" Lisa menghela nafasnya, lantas duduk di sofa yang ada.
Bukan sering, menurut Lisa, kakaknya akan bersikap seperti itu jika sangat marah.
Waktu mereka kecil, Lisa pernah di ganggu oleh segerombol anak lelaki, dan Liam marah besar saat itu, bukan memukul, tapi Liam merusak mental anak anak lelaki itu, hingga mereka trauma dan sama sekali tidak pernah mengganggu Lisa.
Bisa dibilang Liam seorang psychopath, tapi dia lakukan itu untuk melindungi orang orang tersayangnya.
" Itu memang sifatnya Rose." Ujar Lisa.
" Sepertinya kau benar benar mencintai kakaku??" Rose menoleh kearah Lisa lantas mengangguk.
" Kau yakin?? oertemuan kalian cukup singkat, semudah ini??" Tanya Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS COUPLE (END)
Fanfictionpertemuan dua orang lawan jenis yang sama sama mempunyai rahasia besar, hingga membuat mereka jatuh cinta satu sama lain " kau bermain main dengan ku Mr. Liam?" -RP " jika kau anggap aku main main, akan ku tunjukkan apa yang dinamakan main main!"...