11

1.3K 177 9
                                    







⚔⚔⚔




" Aku ingin kalian cari tau tentang fotografer sialan itu!! kalau perlu kalian bunuh dia!!!"

"Baik tuan."

"Sorry my baby Rose, kau akan jadi milikku."


****


Liam menatap tajam seseorang di hadapannya. Kolega nya sungguh membuat repot di pagi hari.

Di tambah dia masih pusing karena terlalu banyak minum kemarin, ingin rasanya dia pecahkan kepala orang di hadapannya.

"Bagaimana tuan Liam?? apa kau setuju??"

" Apa keuntungan ku tuan Jason??" Tanya Liam dingin.

" Kau akan dapat keuntungan, harga saham perusahaanmu di Cina akan naik 45 persen." Jelas Jason santai, Liam tersenyun tipis.

" Arthur ambilkan."

"Baik tuan."

Jasom semakin tersenyum melihat Liam yang menyuruh bawahannya.

" Itu keputusan yang baik tuan Liam, senang berbis-"

*DUAARR

Satu tembakan melesat tepat kearah kepala Jason, itu semua dari Liam. Dia lakukan bukan tanpa alasan.

Liam tau Jason mencoba mengelabuinya dengan cara menjalin kerja sama antar perusahaan. Tapi siapa sangka Jason adalah bawahan Daniel ayah dari Jennie Kim.

" Aku mau kalian bawakan pesan ini kerumah Daniel!" Suruh Liam.

" Baik tuan."

"Permisi Tuan muda, ada yang mencari anda." Liam menoleh kearah sekretarisnya.

" Siapa?" Tanya Liam.

" Seorang gadis tuan."

" Baik."

Liam menghela nafasnya, lantas meletakkan pistol yang dia bawa, lantas bergegas pergi dengan Arthur dan James untuk menemui gadis itu.



****



" Hahahaha, apa itu benar Lisa??"

"Iya itu benar Rose, dia semalam mengiggau nama mu."

Liam menatap datar kearah halaman rumahnya, dimana 2 gadis sedang asik berbicara. Mereka Lisa dan Rose, lalu yang mencari Liam adalah Rose.

Rose yang sadar akan kedatangan Liam menoleh lantas tersenyum manis kearah Liam.

Sedangkan Liam lelaki itu hanya terdiam dengan wajah dinginnya, untuk menyembunyikam ke gugupannya saat ini.

" Nah itu dia si bodoh, Liam!! come!!" Teriak Lisa dengan tawanya.

Jika bukan adiknya, Liam ingin mecekoki Lisa dengan semen, karena mulutnya sangat cerewet.

" Hmm?"

" Rose mencarimu, aku sudah bilang kejadian tadi malam tenang lah." Ujar Lisa menepuk bahu Liam.

Liam yang mendengar itu menatap tajam Lisa.

" Kau!!"

" Aku?? cantik terimakasih." Ujar Lisa santai, lantas mengecup pipi kakanya itu.

" Arthur, James antar aku ke mall!" Suruh Lisa.

"Baik nona."

" Cih sialan!" Gumam Liam masih menatap kepergian Lisa.

DANGEROUS COUPLE  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang