⚔⚔⚔
" Tatap mataku Rosie." Liam tangkup kedua pipi Rosie.
"Sinar leser ada di kepalamu, mereka akan menembakmu, jadi kau harus tenang." Rosie mengusap tangan Liam yang dingin, wajah kekasihnya itu sedikit ketakutan.
"Liam, jalankan mobilnya." Ujar Rosie, Liam mengangguk.
Lantas mengambil kemudi, dan menjalankan mobilnya.
Dia lirik sinar leser yang masih ada di kepala Rosie, kedua mata Liam menangkap truk kontainer yang tak jauh dari tempat mereka berada.
Liam dengan cepat membanting stirnya, lantas berada di sebelah kanan truk itu, hingga sinar leser yabg berada di kepala Rose menghilang.
" Shit, siapa yang berani melakukan ini?!" Gumam Liam kesal, Rose berusaha menenangkan Liam.
" Kita cari tau setelah pulang dari rumah mom dan daddy."
"Sialan, mereka tau kita akan menembak!"
" Kau bodoh!! yang kita hadapi bukan orang sembarangan!! kenapa tidak langsung tembak?!!!"
"Jika kau jadi aku!! kau tak akan menyia nyiakan melihat orang cantik seperti itu!!"
"Cih!!! kau mengundang kematian kita bodoh!!"
*****
Di sisi lain, Rose dan Liam kini telah samapi di kediaman keluarga Rose.
" Mom, kita kembali ke New York malam ini." Jelas Rose.
"Iya nak, hati hati di perjalanan." Ujar Mommy Rose.
" Liam jaga Rosie ya, jangan buatkan aku cucu dulu, tapi kalau terpaksa ya boleh lah." Bisik Mason, Liam hanya tersenyum canggung.
" Hahahaha, uncle kita pamit dulu."
Di perjalanan menuju bandara hening tidak ada pembicaraan, Rosie yang tertidur di bahu Liam, dan Liam yang sibuk memikirkan kejadian tadi.
Liam mengambil ponselnya lantas menelpon Arthur.
" Aku ingin semua berkumpul di New York, jangan ada pergerakan, lakukan setenang mungkin, aku tidak ingin ada yang tau tentang perkumpulan besar malam ini." Jelas Liam, lantas mematikan ponselnya.
Pandangannya beralih pada Rose yang tertidur lelap, seutas senyun terbentuk di bibirnya.
Entah kenapa menurut Liam, Rose memiliki daya tarik tersendiri baginya, cantik, imut, sexy, seakan menjadi satu dalam diri Rose.
Tangan Liam bergerak memainkan pipi dan hidung Rose, hingga tak sadar kekasihnya itu terbangun.
" Li, aku mengantuk." Ujar Rose.
"Maaf maaf, kau terlalu menggemaskan, aku tidak tahan jika tidak mengganggumu." Jelas Liam, lantas merangkul Rose, membiarkan gadisnya itu bersandar di pelukannya.
⚔⚔⚔
Liam menatap datar setiap bawahannya, setelah sampai di mansionnya, Liam melakukan pertemuan dengan setiap bawahannya.
Bukan di mansion, tetapi di villa khusus, dan yang tau hanya pengikut dari Devil Cruise.
" Kalian sudah cari tau siapa yang terlibat??"

KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS COUPLE (END)
Fanfictionpertemuan dua orang lawan jenis yang sama sama mempunyai rahasia besar, hingga membuat mereka jatuh cinta satu sama lain " kau bermain main dengan ku Mr. Liam?" -RP " jika kau anggap aku main main, akan ku tunjukkan apa yang dinamakan main main!"...