33

964 156 5
                                        






⚔⚔⚔




" Bagaimana??? apa ada yang ingin kalian sampaikan lagi??"

Kini baju Liam dan Rose nampak kacau, kedua pasangan itu berlumuran darah karena mereka sudah membunuh hampir 17 orang.

dan masih tersisa 3 lagi yang masih hidup, nampak ketakutan karena mereka melihat mayat teman temannya berserakan.

Tanpa kepala, kepala pecah. Mereka akui Liam dan Rose benar benar sudah gila.

" M maafkan aku!! maafkan aku tuan Liam, nona Rose, maafkan kamii!!!" Ujar salah satu lelaki bersujud di hadapan Liam.

Liam hanya tertawa kecil, lantas mengusapkan tangannya ke tanah di mana darah berceceran.

Lalu mengusapkan pelan ke wajah lelaki di hadapannya.

" Bagaimana?? darah teman temanmu wangi kan?? apa lagi kalau darahmu ikut tercampur mungkin akan menambah wanginya." Ujar Liam mengarahkan samurai nya ke leher lelaki tadi.

Rose yang melihat itu hanya berdiri tersenyum manis disamping Liam.

" Apa kalian tidak ingin menikmati hidup?? suka sekali ya kalau kita membunuh??" Tanya Rose membuat ketiga lelaki tadi menggeleng.

" Maafkan kami, kami hanya mengikuti perintah tuan Jaehyun. Kami dengar mereka akan menyerang kalian malam ini, dan itu juga bantuan nona Jennie untuk tau keamanan mansion tuan Liam." Liam dan Rose tersenyum senang.

Karena sejujurnya, mereka sudah tau rencana busuk Jaehyun.

" James, lepaskan mereka, dan siapkan mobil untuk mereka." Ujar Liam, James mengangguk.

Ketiganya merasa lega karena tali di tangan mereka di lepas, lalu salah satu di antara mereka di beri kunci mobil.

" Kenapa?? kalian tidak suka hadiahku??" Tanya Liam.

Ketiga nya menggeleng lantas buru buru berlari menuju mobil.

" Hon! kenapa kau lepaskan mereka sih?!!" Tanya Rose kesal.

Liam tersenyum menatap Rose, lantas memeluk pinggang Rose.

" Heh siapa bilang??" Rose mendengus kesal, lantas menunjuk kearah mobil yang sudah berlalu menjauh.

" Lihat kau biarkan mereka!!" Liam tertawa, lantas mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

" Aku tidak pernah bilang akan membebaskan mereka." Ujar Liam, lalu menekan tombol remot yang dia pegang.

Dalam hitungan detik mobil yang di tumpangi ketiga orang tadi meledak seketika, kobaran api terbuat karena ledakan tadi.

Rose yang melihat itu tertawa senang, lalu memeluk dan mencium bibir Liam.

" Apa aku harus melakukan ini setiap hari biar dapat ciuman seperti tadi??" Tanya Liam, Rose tertawa geli.

" Tanpa kau lakukan seperti ini, kau selalu mencuri ciuman dariku." Ujar Rose, Liam tersenyum.

" Sekarang kurang satu masalah kita, dan semua akan berakhir."









■■■■









Hari menjelang sore, kini Rose dan Liam tengah bersantai di mansion milik Liam.

Jangan di tanya ke mana mayat mayat yang berserakan di halaman mansion milik Rose.

Tentu semuanya di berikan ke kucing peliharaan milik Rose.

" Hon lihat, aku sudah pesan beberapa gaun untuk pernikahan kita, akan aku antar besok untuk melihat semuanya." Ujar Liam, Rose yang mendengar itu memekik senang lantas berlari dan melompay ke pangkuan Liam layaknya anak kecil.

DANGEROUS COUPLE  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang