TWENTY FOUR

1K 189 320
                                    

Warning typo(s)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning typo(s)

Beberapa menit lalu, sesaat Seokjin melangkah masuk ia mendapati ruangan dalam keadaan kosong. Meletakan tas belanjaan di atas meja lantas ia hendak mengambil air minum dilemari pendingin, sembari menunggu presensi Hyera yang tak kunjung datang, Seokjin mengotak atik benda pipih yang ia keluarkan dari saku celananya.

Telinganya merdengar derap langkah kaki mendekat ke arahnya, Seokjin mengira Hyera telah kembali setelah beberapa menit lalu menerima telepon dari orang tuanya di Kanada. Namun, ia salah. Suara langkah tersebut bukan berasal dari kaki Hyera, melainkan wanita Song yang baru saja keluar dari kamarnya.

Seokjin dikejutkan dengan perlakuan Lily yang tiba-tiba saja memeluknya dari belakang. "Tuan, tolong saya." Seokjin yang mengenal itu bukan suara sang kekasih lantas berbalik dan menghadap Lily.

Wanita itu masih belum melepaskan tangannya yang melingkar di pinggang sang tuan. Kepala Seokjin sedikit menunduk. "Kau? Ada apa Ly?" tanya Seokjin, namun yang ditanya tak lekas memberi jawaban, ia malah semakin mengeratkan dekapannya. "Ly, jangan seperti ini. Jelaskan ada apa?" tanyanya mengulangi.

Tangan Lily lantas menunjuk kamar yang ia tempati saat ini. "Di situ, ada kecoa." Ujarnya.

"Di mana?" Seokjin melangkah mendekat ke depan pintu kamar Lily, tanpa ia sadar jika tangannya membalas pelukan Lily. Netranya mengamati sekitar ruangan kamar Lily, tak ada yang ia temukan apapun selain barang milik wanita Song itu. "Tidak apa-apa. Hanya seekor kecoa, tidak perlu takut. Kau harus sering-sering membersihkan kamarmu." Seru Seokjin.

Lily mengangguk. "Iya tuan, maaf. Saya tadi hanya sedikit kaget. Maafkan saya."

Seokjin mencoba mengelus punggung Lily, sekiranya agar wanita itu sedikit kembali tenang, lantas ia berbalik menghadap pintu masuk yang justru ia dibuat tak kalah terkejut dengan sosok yang sudah berdiri diambang pintu tersebut. Menatap tajam ke arahnya, dengan kedua tangan yang mengepal kuat di antara kedua sisi tubuhnya.

"S-sayang." Tak mendapat respon balik, tangan Seokjin lantas mencoba melepas lilitan lengan Lily yang masih setia di pinggangnya. "Lily, tolong lepas!" titah Seokjin.

Lily mendongak pada Seokjin yang kini tengah menatap lurus ke arah pintu, lantas ia sedikit menoleh guna mengikuti pandangan Seokjin, seketika tangan yang sedari tadi melingkar langsung terlepas detik itu juga. Menggigit bibir bawahnya dengan kepala menunduk Lily bersuara. "No-nona, Maafkan s-saya." Ujarnya gugup.

Wanita yang tak lain yakni Goo Hyera itu lantas mengayunkan tungkainya masuk, air muka dingin masih nampak jelas kala Seokjin menatap sekilas ke arahnya. Langkah Hyera berhenti tepat di samping meja, tepat di mana Seokjin meletakan kantong belajaan tadi. Bibirnya masih mengatup rapat tanpa kata, hanya kedua tangannya saja yang bergerak.

Hyera menoleh, kedua sudut bibirnya sedikit terangkat ke atas, ia lantas mendonyorkan semua kantong belanjaan kepada Lily. "Song Lily, ini untukmu, cobalah."

[𝐌] 𝐎𝐑𝐏𝐇𝐈𝐂✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang