TWO

1.8K 360 593
                                    

-Warning typo(s)-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Warning typo(s)-

"Oppa HENTIKAN!"

"Jangan.. Ahhk" pekik Hyera.

Lagi dan lagi lengan kekar Seokjin berhasil melilit diperut gadisnya, ralat lebih tepatnya seorang wanita.

Perlu dicatat, Hyera bukanlah gadis remaja belasan tahun yang baru lulus sekolah, usianya hanya terpaut 1tahun lebih muda dari sang kekasih. Ia maupun Seokjin sama-sama belajar di sekolah yang sama---dulu.

Hyera seorang adik kelas yang memang setiap pagi suka datang terlambat ke sekolah. Hukuman berdiri berjam-jam di tengah lapangan sudah menjadi menu sarapannya.

Hyera senang? Tentu!.

Meskipun setiap hukuman yang ia terima tidak pernah mendapat keringanan akan tetapi ia merasa beruntung karena tanpa siapapun yang menduga, seorang siswa laki-laki bak pahlawan di siang bolong mendekati Hyera yang sedang menjalani hukumannya, tanpa menghiraukan teriakan guru padanya, ia memberikan sebotol air mineral dan topi guna Hyera pakai. Siswa itu tak lain yakni Kim Seokjin.


"Diamlah Hye" Seokjin mengangkat tubuh Hyera untuk dipangkunya. Tangan kirinya mendekap erat tubuh sang wanita Seokjin memanfaatkan tangan kanannya guna menyingkirkan surai pirang yang memanjang melewati bahu, bermain di area punggung sang wanita, sesekali dihirupnya aroma vanilla itu.

"Singkirkan tanganmu, Oppa harus makan!"

"Suapi!"

Hyera berdecak sebal, masih berusaha meloloskan diri dari kuasa Seokjin. "Bagaimana bisa aku menyuapimu kalau seperti ini, lepaskan dulu!" ucapan Hyera tidak di indahkan, Seokjin lantas sedikit mengayuh kursinya kedepan, membawa kedua tubuh itu merapat ke meja kerja Seokjin.

"Sudah bisa 'kan?"

Hyera menghela napas kasar, ia pun mencoba pasrah "Kau bisa makan sendiri Oppa" Ujar Hyera seraya tangannya membuka bekal di atas meja.

"Tanganku sibuk!" jawab Seokjin kelewat santai, Hyera merasakan deru napas Seokjin yang menerpa tengkuknya, mencoba sekali lagi berontak namun Seokjin semakin menguatkan dekapannya.

"Oppa hentikan, jangan seperti itu ahhk"

"Cerewet sekali, ini akibatnya jika membantah!" tangan kanan Seokjin berhasil menurunkan paksa pakaian luar yang melekat di tubuh Hyera hingga nampak jelas dalaman Hyera, kini terpampang nyata kulit bersih dihadapan manik kembarnya. Bibir tebalnya mulai menghujami kecupan demi kecupan pada punggung sang wanita merambat lagi ke atas tepat di area bahu kanan kiri bergantian.

[𝐌] 𝐎𝐑𝐏𝐇𝐈𝐂✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang