Mature Content!!
Warning typo(s)
Tubuh gemetarnya seolah tak bertulang, terasa lemas seketika dan ambruk ke dasar lantai dingin ruangan sang atasan-Lily menangis.
Entah, apa yang mendasarinya menangis pertanyaan dari Hyera yang menyudutkan atau justru ia mulai menyadari keberadaannya menjadi masalah baru bagi seseorang.
Beberapa menit lalu Seokjin dan Hyera meninggalkan ruangan, setelah sebelumnya sang atasan yang mendapat telfon dari seseorang. Agaknya ia kali ini harus berterima kasih pada sang penelepon yang sudah menyelamatkannya.
Dengan perlahan ia bangkit, setelah menghapus sisa air mata yang membasahi kedua pipinya. Lily melangkah keluar ruangan mewah itu namun kala tangannya hendak menarik gagang pintu seseorang telah lebih dulu mendorong pintu tersebut dari arah luar, membuat Lily memundurkan beberapa langkah kakinya.
Kara, itulah tebakan Lily akan tetapi ketika pintu terbuka cukup lebar bukan Kara lah orang di balik pintu tersebut melainkan lelaki bersurai gondrong-Kim Taehyung.
"P-pak Taehyung."
Taehyung melangkah masuk dengan wibawanya, tangannya yang sengaja ia masukan ke dalam saku celana di selingi tatapan mata yang mengunci dengan wajah tanpa ekspresi.
Baru saja Lily merasa lega kini merasa tersudutkan kembali, dengan segala keberaniannya Lily membuka mulut guna bertanya. "Pak Taehyung, a-apa butuh se-sesuatu?"
"Hebat juga ya kau ini." pekik Taehyung. Lily mendongak menatap Taehyung, keningnya terpatri kerutan mendengar penuturan Taehyung. "Kemarin, kau bisa lolos dari pengintaianku. Tetapi tidak untuk sekarang. Wanita malam!"
Deg.
Sebutan itu lolos dari bibir Taehyung tanpa ada yang menghalanginya. Lily sendiri cukup terkejut lantaran pengakuan Taehyung yang mengikuti dirinya malam itu.
"Ja-jadi Pak Taehyung yang mengikuti ku dari belakang? Tapi untuk apa Bapak melakukannya?" tanya Lily.
Taehyung tak langsung menjawab, nampak ia mengeluarkan smirk andalannya kemudian melangkah sedikit lebih maju. "Apa kau takut kedokmu terbongkar?"
●●●
Hati perempuan mana yang akan tega melihat lelaki terkasihnya menderita. Menangis sendirian di kegelapan, tanpa pelukan, uluran tangan dan kata-kata penenang. Tidak ada-sekali pun itu Hyera, ia tak akan mungkin sekejam itu membiarkan Seokjin dalam pesakitan. Sejauh Seokjin membohonginya, sedalam mungkin luka yang ada Hyera tetap bertahan pada posisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝐌] 𝐎𝐑𝐏𝐇𝐈𝐂✓
RomanceChapter tidak lengkap/ dihapus. [Sudah di bukukan] 𝐌𝐞𝐧𝐨𝐥𝐨𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐛𝐮𝐧𝐠𝐤𝐮𝐬 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐨𝐡𝐨𝐧𝐠𝐚𝐧! 𝐉𝐚𝐥𝐚𝐧𝐤𝐮 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫. 𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐜𝐚𝐫𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐩𝐚𝐭-𝐊𝐢𝐦 𝐒𝐞𝐨𝐤𝐣𝐢𝐧. Judul la...