10. Marah

6.9K 459 9
                                    

Sebelum mulai ke cerita jangan lupa klik 🌟 biar aku semakin semangat nulisnya. Kritik dan saran aku terima dengan senang hati. Hatur nuhun ^^

*
*
*


Salsa dan Viola menatap heran ke arah Kayla yang uring-uringan sejak tadi pagi. Saat masuk kelas, Kayla sudah ngedumel tidak jelas. Tidak biasanya dia bersikap seperti ini. Pasti telah terjadi sesuatu di weekend kemarin.

"Dari kemaren gak ada kabar, chat cuma di read doang, dijalan diem kek orang bisu" Kayla ngedumel tidak jelas

"Lo kenapa sih La?" tanya Salsa penasaran

"Gue lagi kesel sama si Rio. Dari kemaren sikapnya aneh banget. Tadi aja waktu berangkat sekolah dia cuma diem aja, pedahal biasanya dia ngajak ngobrol terus sampe gue bosen dengerinnya" jawab Kayla mengungkapkan rasa kesalnya kepada Rio.

Oalah. Ternyata Rio penyebabnya. Pantas saja Kayla uring-uringan. Tapi tumben sekali mereka bertengkar seperti ini, biasanya mereka adem ayem aja tanpa ada cek cok dalam rumah tangga.

"Tumben. Lo habis ngapain sampe si Rio pundung begitu?"

"Ya mana gue tau Ola. Perasaan gue gak ngelakuin hal yang bisa bikin dia pundung" seingat Kayla, dia tidak pernah melakukan hal yang membuat Rio kesal padanya. Dua hari yang lalu saat Rio menginap di rumahnya dia masih baik-baik saja.

"Yaudah daripada pusing mikirin si Rio, mending kita ke kantin yuk. Gue udah laper nih" ajak Salsa kepada kedua temannya

Mereka bertiga pun beranjak dari bangku masing-masing. Langkah kaki Kayla terhenti di ambang pintu. Hari ini Rio tidak menunggu di depan kelas seperti biasanya. Apa Rio benar-benar marah padanya?

"Lo ngapain sih berdiri disana? Ayo Ila"

"Eh iya. Tunggu gue" Kayla berlari menyusul teman-temannya

_____________________________________________

"Ila, bukannya itu si Rio?" tunjuk Viola ke arah meja di sebrang tempat mereka bertiga duduk. Kayla mengikuti arah telunjuk Viola. Disana Rio sedang bercengrama bersama Arman, Candra, dan Reyhan. Bisa-bisanya dia tertawa seperti itu disaat Kayla pusing memikirkan alasan dirinya bersikap aneh dari kemarin.

"Mau kemana lo?" tanya Salsa yang melihat Kayla beranjak dari kursinya

"Cari kepastian" Kayla berjalan ke meja tempat Rio dan teman-temannya berada.

"Rio!"

"Rio!"

"Rio!"

Rio tidak kunjung merespon panggilannya. Kayla menarik nafas kemudian membuangnya perlahan. Tahan, Tahan Kayla, sabar. Oke, ayok coba sekali lagi. Jika kali ini Rio tidak menjawab...

"Aa!" panggil Kayla selembut mungkin dengan bibir berusaha tersenyum.

Rio masih tidak merespon. Dia malah fokus bicara kepada teman-temannya yang sekarang bersikap canggung karena keberadaan Kayla. Mereka bingung harus bagaimana dalam situasi seperti ini. Mereka tahu ada yang tidak beres diantara Rio dan Kayla.

Senyum dibibir Kayla perlahan lenyap. Dia benar-benar sudah tidak tahan dengan sikap Rio yang mengabaikan dirinya.

BRAK

Kayla menggebrak meja membuat semua pasang mata yang berada di kantin menatap ke arahnya. Kantin yang tadinya berisik menjadi hening seketika. Mereka penasaran dengan apa yang sedang terjadi antara Rio dan Kayla.

Preman Bucin [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang