Bugh
Bugh
Bugh
Suara pukulan dan jeritan kesakitan dari anggota geng saling bersautan. Bau keringat bercampur darah segar menusuk kedalam indra penciuman.
Banyak anggota dari geng Scorpio yang tumbang karena kalah kuat dari anggota geng Cerberus. Tentu saja mereka kalah kuat secara dua orang anggota inti Scorpio sedang tidak ada di tempat untuk membantu membujuk orang tua sang leader agar diizinkan keluar rumah agar dia bisa ikut kedalam pertarungan. Mereka jadi kewelahan dengan tidak adanya anggota inti terkuat.
Rio Anggasta, ketua geng Cerberus yang bisa membantai habis puluhan orang seorang diri itu berdiri setelah menghajar anggota Scorpio sampai tak berkutik.
"CUMA SEGINI DOANG KEMAMPUAN KALIAN? MANA YANG KATANYA GENG KUAT ITU MANA? LOSER" teriak Rio di tengah-tengah kegiatan baku hantam. Rio terkekeh melihat kemampuan lawannya yang ternyata tidak seberapa. Anggota Scorpio hanya bisa berdoa berharap para anggota inti segera datang untuk mengalahkan musuh.
Tiba-tiba sebuah benda tumpul menghantam kepala Rio dari belakang dan membuat dirinya tersungkur ke tanah. Akhirnya Scorpio bisa bernafas lega. Tidak ada yang perlu mereka khawatirkan lagi karena sang pemimpin sudah datang.
"WOI ANJ*NG. SIAPA YANG BERANI MUKUL PALA GUA?"
"Berisik! Dari tadi teriak-teriak kek orang gila" kata gadis yang berada di balik punggung Rio.
Rio berbalik ke belakang. Remaja tampan berseragam batik dengan celana biru itu mengerenyit bingung menatap gadis cantik dengan tongkat baseball dipundaknya.
"Ngapain cewek ada disini? Nèng kita lagi tawuran bukan lagi arisan, jadi mending enèng pergi deh!"
"Tadi lo nanya siapa yang mukul kepala lo 'kan? Itu gue" gadis itu menunjuk dirinya sendiri.
Tawa Rio pecah mendengar kata-kata yang keluar dari bibir mungil gadis di depannya. Mana mungkin seorang gadis biasa yang terlihat lemah seperti itu bisa memukulnya? Lagi pula untuk apa seorang gadis ikut campur dalam kegiatan baku hantam?
"Buahahaha...lo semua denger kata cewek ini? Ngelantur kali ni orang" Rio tertawa dengan lengan menutupi matanya dan tangan lainnya menunjuk ke arah Kayla. Mendengar hal itu semua anggota Cerberus tertawa meremehkan.
"Eh Man, kayaknya gue kenal tu cewek" kata Candra, salah satu anggota inti Cerberus.
"Halah. Sok kenal lu, mentang-mentang tu cewek cantik" kata Arman yang hapal dengan sikap rekan sekaligus temannya yang suka ngaku-ngaku kalau liat cewek cantik. Arman juga anggota inti geng Cerberus.
"Gue serius Man. Jangan-jangan itu.." Candra dan Arman saling menatap satu sama lain. Jika tebakan mereka benar tentang identitas gadis itu, maka Rio bosnya sedang ada dalam bahaya.
Bugh
Tanpa aba-aba gadis yang tidak terima dengan hinaan Rio yang telah menganggap remeh dirinya itu melayangkan pukulan ke wajah Rio. Semua anggota geng Cerberus berhenti tertawa berganti dengan ekspresi kaget tak percaya dengan tindakan gadis itu sedangkan, Scorpio tersenyum bahagia.
Kayla Halwatuzahra, pemimpin geng Scorpio yang dijuluki Ratu Kalajengking. Jangan anggap remeh karena dia seorang perempuan. Walaupun terlihat lemah tapi dia tidak kalah hebat dari para laki-laki, atau mungkin dia lebih hebat.
"Ba-cot" ucap Kayla menatap Rio.
Rio yang merasa telah dipermalukan oleh perlakuan Kayla berniat untuk membalas pukulannya, namun gagal karena Kayla menghindar. Rio mencoba lagi namun kembali gagal. Kali ini pukulannya berhasil ditahan oleh Kayla.
"Lambat"
Bugh
Kayla kembali melayangkan pukulan ke perut Rio. Tidak cukup disana Kayla juga memukul dan menendang bagian tubuh Rio lainnya secara bertubi-tubi tanpa memberikan Rio kesempatan untuk melawan.
Duakk
Terakhir Kayla memukul kepala Rio dengan tongkat baseball sehingga Rio tersungkur ke tanah dengan posisi tengkurap. Kayla menginjak punggung Rio dan jongkok di depannya. Sebuah seringai halus muncul di bibirnya.
"Makanya jadi orang tuh jangan songong. Ingat di atas langit masih ada langit bro" kata Kayla sambil menepuk nepuk pundak Rio.
Saat Kayla akan beranjak, sebuah tangan besar menahannya kakinya. Gadis itu kembali berjongkok di hadapan Rio. Kayla mengangkat sebelah alisnya menunggu alasan kenapa Rio menghentikannya.
"Neng, jadi pacar aa yuk!" tembak Rio tiba-tiba.
Baru kali ini ada orang yang bisa mengalahkannya seperti ini, apalagi orang itu adalah seorang perempuan. Bukannya marah atau merasa dendam, Rio malah menjadi tertarik kepada gadis itu. Rio merasa ada sengatan listrik di jantungnya, oh apakah ini yang dinamakan cinta?
"Apa?" tanya Kayla memastikan kalau dia tidak salah dengar.
"Lu mau kan jadi pacar gua?"
"Apa sih go*lok?" Kayla melepaskan genggaman Rio dari kakinya kemudian melangkah pergi meninggalkan Rio yang masih terbaring di tanah diikuti oleh para bawahannya.
"Bos, lo gakpapa?" tanya Candra dan Arman menghampiri Rio.
"Man, Can. Kayaknya gua jatuh cinta deh"
"Gob*ok"
*
*
*
*Prolog ini direvisi sedikit karena aku rasa agak kurang sreg aja gitu :)
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Preman Bucin [End]
Fiksi RemajaRio Anggasta ketua dari Cerberus, geng yang paling ditakuti. Dia kuat, berani, sadis, berhati dingin, tidak kenal ampun, dan tak ada yang bisa membuatnya takut. Kecuali satu orang, yaitu Kayla Halwatuzahra. "sayang ih, jangan cuekin aku" "apa sih n...