11. Flashback

5.7K 362 1
                                    

Sebelum mulai ke cerita jangan lupa klik 🌟 biar aku semakin semangat nulisnya. Kritik dan saran aku terima dengan senang hati. Hatur nuhun ^^

*
*
*

"Ila ada paket buat kamu"

Kayla menghentikan kegiatan membaca bukunya lalu melihat ke arah ibunya yang berdiri di ambang pintu. Paket? Kayla tidak ingat kalau dia pesan barang online.

"Perasaan Ila gak pesen apa-apa deh. Paket dari siapa?"

"Lah mana ibu tau" Restu mengangkat bahu, mana ia tahu siapa pengirimnya. Dia hanya menyampaikan kalau ada paket, itu saja. "liat aja sendiri"

Kayla menutup bukunya, menyimpannya di kasur kemudian turun dari kamarnya di lantai atas menuju pintu utama untuk menemui kurir yang mengantar paket. Ternyata paket yang dimaksud adalah sebuket bunga mawar merah dengan sepucuk surat di dalamnya.

 Ternyata paket yang dimaksud adalah sebuket bunga mawar merah dengan sepucuk surat di dalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf, ini yang kirim siapa ya?" tanya Kayla pada sang kurir

"Kalau mbak pengen tau, baca aja suratnya. Saya permisi mbak" ucap kurir sambil berlalu meninggalkan Kayla dengan kebingungannya.

Kayla mengambil sepucuk surat yang terdapat di dalam buket bunga kemudian membacanya. Surat itu bertuliskan:

"Merah itu melambangkan keberanian
Bunga mawar melambangkan kasih sayang
Aku memberikan bunga mawar ini untukmu karena aku telah jatuh cinta kepada gadis pemberani sepertimu.

Aku tidak bisa berkata perkataan yang romantis, tapi aku harap bunga ini bisa menyampaikan perasaanku untukmu."


   Rio     
      

Kayla mengerenyitkan dahinya setelah membaca isi surat itu. Jadi buket ini dari laki-laki bodoh kemarin? Oh, yang benar saja? Benar-benar tidak berguna.

Kayla merobek surat itu menjadi beberapa bagian kemudian membuangnya beserta buket bunga mawarnya.

"Paket apa La?" tanya Restu yang baru saja datang dari arah dapur. Ia lalu duduk di sofa diikuti oleh Kayla.

"Bunga" jawab Kayla singkat

"Mana bunganya?"

"Udah Ila buang" jawab Kayla santai. Ia mengambil camilan di atas meja tanpa beban

"Loh, kok bunganya dibuang?"

"Serah Ila dong"

"Kamu ini gak tau caranya menghargai barang pemberian orang lain apa? Bunganya masih utuh gak? Daripada mubazir, mending buat ibu aja"

Preman Bucin [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang