18. Siapa Dan Apa?

3.7K 292 10
                                    

Sebelum mulai ke cerita (seperti biasa) jangan lupa klik 🌟 biar aku semakin semangat nulisnya. Kritik dan saran aku terima dengan senang hati. Hatur nuhun ^^

*
*
*

"Kayla, apa rencanamu? Jelaskan semuanya padaku sekarang" pinta Damar menatap Kayla serius.

Kayla menatap Rio sekilas, ia menarik nafas lalu mulai menjelaskan semua rencananya pada Damar.

"Jadi gini Bang, seperti yang abang udah tau, aku rencananya mau bangun lagi Scorpio. Semua anggota yang dulu ikut, tapi sebenarnya aku cuma ngambil beberapa orang yang bisa dipercaya aja buat anggota yang sesungguhnya. Setelah itu aku akan menunjukan kepada mereka mana yang asli. Secara garis besarnya begitu"

Damar menatap lurus ke arah Kayla,, mendengarkan gadis itu dengan seksama. Dia tidak menyela ucapan Kayla sedikitpun. Sesekali ia menganggukan kepala. Baru setelah Kayla selesai menjelaskan, ia baru bicara.

"Rencana kamu bagus Ila, tapi sepertinya ada yang kurang. Rencanamu terkesan terburu-buru dan tanpa perhitungan"

Dahi Kayla mengerenyit, memperpendek jarak antara kedua alisnya. Memangnya apa yang kurang dari rencananya? Dia rasa semuanya sudah benar. Itu adalah rencana yang brilian.

Tangan Kayla bersedekap di atas meja, menunggu kelanjutan ucapan Damar.

"Sebelumnya Abang mau nanya, kamu udah tau siapa saja orang dibalik Scorpio palsu ini? Apa kamu punya dugaan siapa mereka? Dan apa tujuan mereka?" Damar menyerbu Kayla dengan pertanyaan. Gadis itu tergagap karena tidak tahu harus mulai menjawab dari mana.

"Anu...itu, Ila belum tau siapa, Bang. Ila juga gak kepikiran siapa-siapa, tujuannya juga Ila belum tau" jawab Kayla dengan suara lirih.

"Pantas saja rencanamu berantakan" Damar mendengus, membuat Kayla semakin menundukan kepalanya.

Dia sedikit takut jika Damar dalam mode serius begini. Saat dalam mode normal, Damar adalah pria yang lembut. Tutur bahasanya juga sangat sopan jika dibandingkan dengan laki-laki kebanyakan.

Tapi saat mode serius, hawa sekitar yang tadinya menenangkan berubah mencekam. Aura mengintimidasinya mampu membuat lawan bicaranya tidak bisa berkutik. Mungkin itulah yang membuat Damar ditakuti oleh kawan maupun lawannya.

Rio sedari tadi hanya diam, memerhatikan gerak gerik kedua orang di dekatnya. Dia hanya mengaduk-aduk capucino miliknya sambil sesekali melirik ke arah Damar dan Kayla.

"Rio" panggil Damar kepada Rio yang tengah asik memainkan sedotan. Pemuda itu menghentikan kegiatannya lalu menatap Damar dengan sebelah alis terangkat.

"Apa kamu tau sesuatu? Atau kamu mau memberi sedikit pendapat mungkin?" tanya Damar kembali bersikap ramah

"Tentang apa?"

"Aku tau kamu tau apa yang aku maksud" ujar Damar tersenyum simpul

Rio mempernyaman posisi duduknya. Dia menyatukan kedua telapak tangannya dengan siku bertumpu di meja, menatap datar ke arah Damar.

"Gue tau apa tujuan mereka" ujar Rio membuat Kayla menatap tajam pacarnya itu.

Rio tau?

"Mereka ingin balas dendam kepada Cerberus. Tidak, lebih tepatnya kepadaku" lanjut Rio santai. Ia mengambil gelas capucino miliknya dan meneguk sedikit isinya.

"Tapi kenapa mereka menyerang Zaki? Dia kan bukan anggota Cerberus" tanya Kayla heran. Jika memang tujuan 'Scorpio' ini untuk balas dendam kepada Cerberus, lalu kenapa Zaki ikut terlibat?

Preman Bucin [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang