12. Flashback 2

4.2K 328 0
                                    

Sebelum mulai ke cerita jangan lupa klik 🌟 biar aku semakin semangat nulisnya. Kritik dan saran aku terima dengan senang hati. Hatur nuhun ^^

*
*
*

Kayla menatap datar ke arah sebuket bunga yang tergeletak di meja. Ini adalah buket ke-7 yang dia terima satu minggu ini. Orang itu, Rio terus saja mengiriminya bunga setiap hari, dan bunga itu selalu berakhir di tong sampah. Walaupun nanti ibunya pasti akan mengambil kembali bunganya dengan alasan mubazir.

Kayla menjatuhkan dirinya ke sofa. Ia mengambil handphone di saku celananya dan menatap notif pesan dari kontak yang bernama "gak kenal". Kontak itu adalah milik Rio. Setelah melihat sekilas pesan di notifikasi, Kayla tidak berniat untuk membuka atau membalasnya. Terhitung ada ribuan, lebih tepatnya 3720 pesan belum dibaca selama satu minggu terakhir. Dia hanya membacanya sekilas di notifikasi tanpa membuka room chat.

Ting ting ting ting ting
Sebelah mata Kayla berkedut saat mendengar bunyi notifikasi yang berbunyi tanpa henti. Rio terus saja mengirim pesan, spam di room chat. Sepertinya dia tidak akan berhenti sebelum Kayla membalas.

Gak Kenal


Apa sih?


Akhirnya di bales juga setelah berabad-abad.

Mau lo apa sih?

Jadi pacar lo

Gelo

Gua serius

Gue gk mau

Tapi gua mau

Kayla berdecak, kemudian keluar dari room chat bersama Rio. Dasar keras kepala. Apa Kayla harus memukul dulu kepalanya agar pria itu mengerti kalau Kayla tidak mau jadi pacarnya.

Lagipula mereka itu masih SMP, kelas sembilan pula. Daripada pacaran, mending belajar buat ujian biar bisa masuk SMA impian. Ngomong ngomong tentang SMA impian, Kayla jadi ingat perkataan ayahnya beberapa hari lalu. Ayahnya bilang, dia akan mengizinkan Kayla masuk SMA impiannya tapi dengan satu syarat. Ia tidak boleh ikut geng-gengan lagi. Pedahal dia baru beberapa bulan jadi ketua Scorpio, tapi masa ia harus mengundurkan diri lagi? Tapi jika dia tidak mengundurkan diri, dia tidak bisa masuk SMA impiannya.

Kayla membaringkan dirinya di sofa. Entahlah kepalanya pusing memikirkan mau bagaimana ke depannya. Lagi pula masih ada waktu tiga bulan lagi sebelum ujian. Masih ada banyak waktu untuknya berfikir.


_____________________________________________

Rio menghela nafas saat Kayla tidak lagi membalas pesannya. Sulit sekali rasanya mendekati gadis itu. Entah harus dengan cara apa lagi ia mencoba. Dia kira mendekati Kayla akan mudah karena dia selalu dikelilingi perempuan. Tapi tenang saja. Rio tidak akan menyerah semudah itu. Jangan panggil dia Rio Anggasta jika dia menyerah begitu saja. Semua yang dia inginkan harus dia dapatkan.

Rio merindukan Kayla. Rio ingin bertemu dan mengobrol berdua dengannya. Dia ingin mengobrol sambil saling menatap dalam jarak dekat. Mengeluarkan segala keluh kesah, menceritakan apa yang terjadi pada hari ini, dan membayangkan apa yang akan terjadi di esok hari. Tapi dia masih harus bersabar.

Ia heran. Sebenarnya apa yang membuatnya begitu tergila-gila kepada gadis itu? Dia hanya bertemu satu kali di lokasi tawuran dan kena pukul olehnya, kemudian dia jatuh cinta kepadanya. Sebenarnya ini cerita tentang apa sih? Mengapa alurnya begitu ngaco dan tidak beraturan?

Preman Bucin [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang