Tubuh wanita muda itu tergantung di chandalier apartemennya dengan masih memakai baju pestanya, tidak terdapat tanda-tanda masuk secara paksa, tidak ada aktifitas mencurigakan yang didapat untuk bisa memastikan wanita itu dibunuh,
Kemudian kasus-kas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aroma dan bunyi plop dari kopi membuat Anna berpaling, ia melihat gelas kopi sudah diletakkan di sisi kirinya, Ia mendongak dan melihat Oliver meringis.
"Ini pasti keajaiban dari surga, karena seorang Oliver Chester membawakan kopi untukku." Oliver dengan cepat menyentil kening Anna hingga wanita itu mengaduh lalu melotot kesal.
"Sedang apa kau pagi-pagi sudah berada di ruang bukti?' Pria itu menarik kursi yang ada dihadapan Anna sambil memperhatikan satu kotak bukti yang sudah terbuka, beberapa bukti yang disegel sudah tergeletak di atas meja.
Anna meninggalkan rumah pagi sekali, semalaman ia tidak bisa tidur memikirkan kasus ini hingga ia memutuskan untuk pergi ke kantor bahkan sebelum Daniella bangun. Setelah berlari satu jam di treadmill disinilah dirinya, diruang bukti dengan kotak yang berisikan tentang Sergio Marshall.
Oliver mengambil tutup kotak coklat tersebut lalu memandang Anna. "Apa yang kau cari?"
Anna hanya menggeleng sambil mengambil satu foto yang tersegel, ia melihat Marshall dengan seorang wanita dan seorang anak berdiri, satu tangannya tampak memegang ujung celana Marshall.
"Ini keluarganya?" Anna bertanya kepada Oliver yang mengangguk dan pada akhirnya mengikuti jejak Anna membongkar kotak tersebut.
"Menurut berita setelah Sergio ditangkap, keluarganya pindah ke Louisianna." Oliver memberitahu Anna.
"Kasusnya terjadi hampir tigapuluh tahun yang lalu, kau merasa ini seperti perayaan tidak?" Anna bertanya kepada Oliver.
"Maksudmu seperti perayaan ulang tahun?" Anna mengangguk. Oliver terdiam lalu tertawa keras. "Orang gila mana yang merayakan seorang pembunuh?"
Anna mengangkat bahu. "Sesama pembunuh mungkin." Ia mencondongkan dirinya lalu menatap Oliver. "Ada beberapa orang sakit yang mendewakan pembunuh, dan Marshall menerima predikat itu."
