Tubuh wanita muda itu tergantung di chandalier apartemennya dengan masih memakai baju pestanya, tidak terdapat tanda-tanda masuk secara paksa, tidak ada aktifitas mencurigakan yang didapat untuk bisa memastikan wanita itu dibunuh,
Kemudian kasus-kas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pintu ruangan tempat Anna memperhatikan intogerasi Mehdi terbuka bersamaan dengan seorang agen membawa Mehdi keluar. Carole memandang Anna dengan pandangan bertanya lalu ke arah Sam dan Aldarich yang terdiam.
Siapa Byron Cruz?" Sam langsung mengambil ponselnya dan mendial serangkaian nomor. "Aku akan mencari tahu." Ia berjalan keluar dari ruangan.
"Well?" Carole bertanya kepada Anna yang masih diam berpikir.
"Dari wawancara tadi aku melihat dia tidak berbohong tapi kita bisa memeriksanya lagi." Anna berjalan keluar menuju mejanya.
Anna baru saja menyalakan laptopnya ketika mendengar suara Aldarich yang sedang berbicara melalui ponselnya. "Aku akan kembali ke kantor."
Aldarich mendatangi Anna yang langsung bersikap acuh tak acuh. "Aku harus kembali ke kantor, ternyata ada rapat yang tidak bisa aku tinggalkan."
"Baiklah. Selamat tinggal, Sir." Anna menatap penuh senyum palsu membuat Aldarich merengut. "Tidak gampang untuk menendangku, agen." ujarnya lalu mengedipkan mata sebelum berbalik pergi.
"Mau kemana dia?" Anna berpaling memandang Oliver yang baru saja sampai di mejanya.
"Tidak tahu dan tidak peduli." Anna menjawab cepat, Oliver terkekeh.
Wanita itu menyalakan mulai memasang earphone di telinganya dan mulai menekan tombol play. Ia meletakkan Aldarich di pinggiran pikirannya saat ia menonton kembali sesi introgerasi Mehdi bersama Oliver dan Carole.
"Jangan berbohong pada kami, Mehdi." Oliver memukul meja besi sehingga membuat Mehdi terlonjak kaget.
"A-aku t-tidak bohong." sahutnya. Oliver menunjuk ke arah Mehdi.
"Kartu keamananmu memang mencatat kau bekerja tapi kau tidak ada di tempat kerjamu. Siapa yang menggantikanmu?"
"A-aku, aku tidak masuk malam itu dan digantikan oleh orang lain." Anna mengingat Aldarich mengumpat keras tapi ia tidak memperdulikannya. Anna tetap melihat raut wajah Mehdi.
