AATRM ❤ Part 42

6.6K 1K 84
                                    

Update...





Update...





Update...





Ready??






Happy Reading

-----------------

Anna duduk di hadapan Hilda dan Aldarich, ia melihat raut tak percaya yang tercetak jelas dari kedua orang yang ada di hadapannya itu ketika ia menceritakan semuanya. Tania tidak berada di rumah, Hilda mengatakan bahwa ia mengirim Tania untuk mengambil beberapa barang yang ia beli. Seharusnya ia akan kembali tak lama lagi.

"Apakah Anda mengenali gelang ini, Ma'am?" Anna menyodorkan gambar gelang yang ditemukan kepada Hilda yang langsung memakai kacamatanya.

"Itu gelangku, aku memberikannya kepada Tania." Anna mengangguk lalu memandang Aldarich.

"Kami mendapatkan bukti bahwa Tania telah mengunjungi Sergio Marshall di penjara dalam kurun waktu dua tahun." Ia menyodorkan gambar yang diambil dari rekaman cctv.

"Siapa Sergio Marshall?" Hilda bertanya kepada Anna.

"Sergio Marshall adalah pembunuh berantai yang dihukum penjara seumur hidup tanpa kesempatan untuk bebas, pria itu meninggal dalam tidur beberapa hari lalu." Anna menjelaskan kepada Hilda.

"Lalu apa hubungan Tania dengan pria itu?"

"Tidak ada, Ma'am. Tania mempunyai hubungan dengan anak Sergio Marshall." Ia menjawab pertanyaan Hilda.

"Kami juga menemukan tulisan di undangan Anda dengan tulisan yang ada di surat-surat Sergio Marshall." Anna memberikan salinan tulisan kaligrafi itu. Hilda mendesah pelan.

"Tania yang selalu mengerjakan setiap undangan yang aku buat untuk acara apapun. Aku mengiyakan karena ia berbakat dalam menulis kaligrafi." Hilda memberitahu Anna yang langsung melirik Milton yang mengangguk.

"Lalu untuk apa Tania menghabisi semua wanita itu?" Kali ini pertanyaan datang dari Aldarich. Anna memandang ALdarich.

"Karena dia mencintaimu." Ia melihat pandangan kaget dari pria itu.

"Tania? Tidsk mungkin." Aldarich mencoba membantah.

"Dia mengatakannya langsung kepadaku." Anna menutup mulut Aldarich.

"Kapan?"

"Waktu kau pulan dari rumah sakit. Dia memintaku untuk memberinya kesempatan untuk mendekatimu."alis Aldarich terangkat naik.

"Lalu apa jawabmu?" Anna menyipitkan matanya .

"Aku mengatakan silahkan saja."

"Kau benar-benar-"

"Waktu itu aku tidak berpikir untuk bersamamu-" Potong Anna ketus membuat senyum Aldarich terbit.

"Jangan besar kepala, Mr. Otton." Decak Anna lalu berpaling ketika Carole dan Milton masuk ke ruang tamu.

Agent And The Rich Man ✅(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang