Update...
Update...
Update...
Ready??
Happy Reading
-------------
Anna menjulurkan kepalanya untuk melihat Tania yang berdiri gugup memandang Aldarich. "Hai, Tania." sapa Anna penuh senyum mencoba untuk membuat wanita itu lebih santai.
"Hai, Anna. Aku tidak menyangka akan melihatmu di sini." Tania memberikan Anna semyum lalu menunduk.
"Ya." Anna berdiri dari tempat duduk dan meraih ponsel serta kotak obat yang ada di atas meja lalu berjalan menuju tangga.
"Aku akan meninggalkan kalian berdua. Senang bertemu denganmu, Tania?" Tania tidak menjawab, ia hanya mengangguk lalu matanya mengikuti Anna yang berjalan naik ke lantai dua dengan santai.
"Ada yang bisa aku bantu?" Suara Aldarich membuat Tania berpaling kembali ke arah Aldarich.
Tania mengangguk. "Aku kemari untuk mengantarkan undangan makan malam yang akan di adakan aunt Hilda minggu depan."
"Duduklah dulu, kau mau minum?" Aldarich berjalan menuju kulkas untuk mengambi bir dan memberikannya kepada Tania.
Tania meletakkan undangan itu di atas kitchen island lalu mengucapkan terima kasih sambil mengambil botol bir yang telah dibuka oleh Aldarich. Ia menegaknya sedikit.
"Anna tinggal bersamamu sekarang?" Tania bertanya kepada Aldarich yang mengangguk sambil tersenyum.
"Ya, dia bersamaku sekarang."
"Oh, I see." Tania menurunkan tangannya dan mencengkeram kuat rok yang ia pakai. Aldarich berbicara dengan begitu santai.
"Kau dan dia -?" Ia tidak bisa melanjutkan pertanyaannya tapi ia ingin tahu. Aldarich tertawa lalu menggeleng.
"Kami tidak pernah mengatakan kami kekasih, tapi aku menyukainya, Tania." Wajah Aldarich yang penuh senyum membuat Tania menggengam roknya makin kuat. Ia ingin melempar Aldarich dengan botol bir yang ada dihdapannya.
Pria itu membicarakan Anna dihadapannya, tidak memikirkan apa yang dirasakan Tania, seolah-olah hanya Anna yang ada dimata pria itu.
"Kau mencintainya?" Aldarich mengangkat bahunya lalu meletakkan botol bir yang telah kosong di atas kitchen island.
"Aku berniat untuk mencari tahu nanti. " Pria itu menarik napas panjang lalu mengambil undangan itu dan membukanya, ia tidak memperhatikan wajah Tania yang memerah berusaha menahan amarah.
"Dan kau?" Tania dengan cepat merubah raut wajahnya ketika pandangan Aldarich tertuju padanya. Ia mengerutkan kening.
"Aku?" Aldarich mengangguk lalu tertawa memandang Tania.
"Tania, kau harus mulai memikirkan dirimu sendiri. Kau tidak mungkin bukan selamanya bersama aunt Hilda. Apa kau tidak mau mempunyai suami, rumah dan anak-anak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Agent And The Rich Man ✅(Completed)
RomanceTubuh wanita muda itu tergantung di chandalier apartemennya dengan masih memakai baju pestanya, tidak terdapat tanda-tanda masuk secara paksa, tidak ada aktifitas mencurigakan yang didapat untuk bisa memastikan wanita itu dibunuh, Kemudian kasus-kas...