Now, I'm so amazing
Say I've loved and I've lost
But that's not what I see
So, look what I got
Look at what you taught me
And for that, I say
Thank you, next (next)
Thank you, next (next)
Thank you, next
I'm so grateful for my ex(Thank u next, Ariana Grande)
* * *
Clary masuk ke dalam mobil sedan mewahnya dan mengendarai mobilnya setelah sebelumnya Darwyn tiba-tiba datang dan untuk memberikan saran penampilannya hari ini. Entah Darwyn tahu darimana kalau hari ini Clary akan datang ke acara reuni kampusnya.
Setengah jam kemudian, Clary sampai di tempat acara. Acara ternyata sudah berlangsung dan dia terlambat sekitar 20 menit.
Seluruh mata tertuju ke arahnya ketika MC memintanya untuk memberikan sambutan karena memang acara reuni ini sebagian besar di danai oleh perusahaannya. Jadi, bagaimana Clary tidak tahu kalau ada acara reuni kampusnya hari ini.
Matanya menyapu seluruh ruangan sambil memberikan sambutan, dan bertemu mata Nico yang sedang melihatnya, tatapannya terlihat aneh. Seolah meminta kejelasan soal obrolannya kemarin.
"Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi rekan-rekan semua, yang sudah meluangkan waktu untuk datang ke acara ini, semoga kedepannya kita dapat sering mengadakan pertemuan untuk menjalin silaturahmi." setelah kata penutup yang Clary ucapkan, dia ikut berbaur.
Beberapa mata menatapnya iri. Clary cukup tahu, kalau mulut-mulut ghibah yang dulu membicarakannya, membuatnya terlihat menyedihkan karena Nico meninggalkannya karena suka dengan yang lain, kini menatapnya iri.
Clary makin cantik, penampilannya makin modis, dan dengan dia mendanai acara ini, mereka semakin segan dengan Clary. Hanya satu, Clary terlihat menjaga jarak dari rekan-rekannya. Seperti yang dulu, dia masih anti sosial, hanya menyapa sekedarnya, dan lebih suka menyendiri.
"Cla, kenapa kamu gak bilang kalo kamu yang mendanai acara ini?" tanya Nico. Dia tiba-tiba datang dan memberikan gelas berisi minuman ringan untuk Clary.
"Kenapa aku harus bilang?"
"Bukan, maksud aku, kemarin aku pikir kamu gak tau kalo kita ada acara reuni."
"Aku gak bilang kalo aku gak tau ada acara ini, Nic,"
Nico mengerutkan kening, dia mencoba mengingat apa yang Clary ucapkan ketika dia memberitahunya soal acara reuni ini.
"Cla, Nic, foto bareng dulu yuk!"
Obrolan mereka terhenti. Clary buru-buru meninggalkan Nico dan mengambil posisi untuk foto.
Nico menangkap kesan bahwa Clary sengaja menghindarinya. Membuatnya berspekulasi kalau Clary masih menyukainya. Membuatnya masih percaya diri.
* * *
Handphone Darwyn berdering, Darwyn melirik layar ponselnya dan mendecak kesal. Dari Sarah.
"Halo, Sar?"
"Kamu lagi dimana?"
"Baru balik dari rumah Clary."
"Kamu bisa ke tempat aku gak?"
"Dimana?"
"Aku shareloc ya."
"Oke."
Dan disini sekarang mereka. Duduk berhadapan. Raut wajah Sarah tidak terlalu enak. Tapi bukan Darwyn namanya kalau masih peduli dengan apa yang dilakukan Sarah.
"Kamu ada hubungan apa sama Clary?" Sarah langsung ke inti masalahnya.
Darwyn tersenyum, "Kenapa?"
"Ada hubungan apa kamu sama Clary?!" Sarah meninggikan suaranya.
"Jaga nada bicara kamu ya!" Darwyn tidak kalah tinggi. Benar-benar membuat Sarah terkejut.
"Kamu gak pernah begini loh sama aku, Beib."
"Terus kenapa?"
Sarah merapatkan bibirnya, berusaha menahan sebuah kalimat agar tidak keluar dari mulutnya. Tetapi, melihat Darwyn seperti tidak merasa bersalah, dia jadi yakin.
"Kamu suka sama Clary? Atau kalian ada hubungan di belakang aku?"
Blaaar!!!
Akhirnya keluar juga kalimat itu dari mulut Sarah. Sementara Darwyn hanya tertawa kecil mendengarnya."Kamu mau aku jawab apa, Sar?" tanya Darwyn tenang.
"Jawab aja yang sejujurnya." Sarah menurunkan nada bicaranya.
Darwyn memajukan tubuh dan wajahnya ke arah Sarah, "Sejujurnya..." kalimatnya terhenti, membuat Sarah menasaran. "Sejujurnya, kita yang ada hubungan di belakang Clary."
"Maksud kamu?"
Darwyn tertawa, "Becanda, Sar, serius amat. Kamu mau aku ada hubungan apa sama Clary?"
Pertanyaan Darwyn barusan membuat Sarah tidak dapat berkata-kata. Dia benar-benar bodoh kalau berpikir Darwyn akan memilih Clary di banding dirinya.
Sarah tersenyum lega, dia mengambil gelasnya dan meneguk lemon tea pesanannya, "Aku tau, kamu gak akan ninggalin aku. Apalagi demi Clary. Iya kan, Beib?"
"Oh ya?"
"Yap!"
"Kenapa kamu berpikir gitu?"
"Ya karena aku lebih cantik dari Clary, aku juga artis lagi naik daun, Clary bisa apa?"
Darwyn tersenyum, "Kamu bener-bener gak kenal siapa itu Clary, Sar?"
"Emang dia siapa?"
"Bukan siapa-siapa, Sar." jawaban Darwyn membuat Sarah tersenyum puas, "tapi aku saranin, jangan sampe kamu nyentuh dia, atau kamu akan tau siapa sebenernya dia."
Jawaban Darwyn tadi siang nyatanya membuat Sarah penasaran siapa itu Clary. Dari luar, dia terlihat biasa saja, tidak ada yang spesial.
Clary cukup cantik, Sarah akui ketika melihat foto di media sosial Clary. Dan sepertinya anak orang kaya. Namun yang Sarah tidak tahu, seberapa kayanya orang tua Clary.
"Hah! Bisa gila gue! Siapa sih sebenernya Clary itu?!"
Sarah mengambil handphone dan menelepon seseorang.
"Hallo, Sayang," jawab seseorang dari sebrang telepon dengan nada mesra.
"Orion, kamu bisa kesini? Ada yang mau aku tanyain, sekalian mau cerita."
"Aku selalu bisa kalo untuk kamu. Tunggu ya, Sayang."
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARY
Teen Fiction"Clary, aku rasa kita harus putus. Aku suka sama orang lain." Harga diri Clary terluka. Apa yang selanjutnya terjadi?