Twenty Two

1.7K 113 0
                                    

Semakin hari Clary semakin sibuk dengan bisnisnya bersama Brian. Bahkan untuk sekedar makan siang atau makan malam bersama Darwyn dan Keenan aja Clary tidak ada waktu.

Sebenarnya bukan tanpa alasan. Brian selalu mengambil waktu Clary. Pria itu sangat tertarik dengan Clary. Semakin kesini, Clary juga lebih santai, tidak seformal dulu.

Brian tahu betul, kedua sahabat Clary itu menaruh rasa pada perempuan yang saat ini sedang mempresentasikan hasil kerja timnnya dengan antusias. Clary memang cantik. Perawakannya cukup dingin dengan orang yang di kenal, namun hangat dengan orang terdekatnya. Membuat Brian benar-benar tidak bisa melepaskan perempuan ini.

Bahkan Keenan, temannya, juga sudah memperingatkan Brian untuk tidak melebihi batas dengan Clary. Brian tahu, Keenan bisa membaca wajah seseorang, dan Brian tidak bisa berbohong dengan Keenan.

"Bri? Kamu dengerin aku gak?"

Lamunan Brian buyar, "Iya, aku dengerin, aku terlalu suka dengan gaya presentasi kamu, Cla."

"You lie!"

Brian tersenyum, sama seperti Keenan, Clary memang bisa mengetahui seseorang bohong atau tidak.

"Aku suka kamu, Cla!"

"Hei! We are in bussiness, huh?"

Brian tersenyum, "Im sorry."

"Aku lanjut ya?"

Clary melanjutkan presentasinya setelah mendapat anggukan dari Brian. Bahkan handphonenya yang sengaja di silent itu telah mendapat panggilan tidak terjawab beberapa kali. Setelah selesai presentasi, Clary meminta izin pada Brian untuk menelepon balik.

"Ya, K?"

"Hon, udah liat berita?"

"Soal apa?"

"Darwyn."

"Nanti gue telfon lagi."

Clary buru-buru membuka berita yang di maksud. Beberapa judul berita muncul.

Darwyn mengunggah foto mesra bersama Gracia

Darwyn dan Gracia mengumumkan hubungan mereka

Film Darwyn dan Gracia di tunggu penonton

Sebenarnya tidak ada yang aneh dengan berita tersebut menurut Clary. Darwyn memang suka gonta-ganti pacar. Namun memang sudah setahun ini, Darwyn tidak pernah mengumumkan kalau dia mempunyai pacar.

Tapi kalau sampai Keenan menelepon Clary hanya karena masalah seperti ini, berarti memang ada yang tidak beres. Tapi Clary tidak perlu memusingkan semua ini, selama Marcel tidak meneleponnya dan mengadukan Darwyn padanya.

Clary kembali dan duduk di depan Brian yang saat ini sibuk dengan handphonenya.

"Cla, besok malam ada acara?"

"Kenapa?"

"Temen kuliah aku dateng dari London, terus rencananya mau ketemuan. Aku mau ngajak kamu."

"Bukannya nanti kamu gak fokus ke temen kamu kalo ngajak aku?"

"Ini kamu gak lagi nolak ajakan aku kan?"

Clary tersenyum.

"Cla, pleaseee." Brian benar-benar memohon pada Clary. Clary mengangguk tanda setuju. "Makasih ya, Cla."

* * *

Handphone Clary terus berdering. Pemiliknya sedang berganti pakaian karena malam ini dia berjanji untuk menemani Brian bertemu teman-temannya.

CLARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang