"Rib eye medium well dua ya, Mba. Untuk potato yang satu di mashed, yang satu di fries. Minumnya milkshake vanilla sama lemon tea." ucap Clary pada Sang Pelayan. Setelah mencatat pesanan Clary, Pelayan pun pergi."Jadi, kenapa, Hon?" Darwyn langsung to the point menanyakan hal yang membuat Clary tidak fokus seharian ini.
"Tadi di Summarecon, gue sempet ngeliat Nadia."
"With?"
"Lucas."
"Ngapain mereka?"
"Mau gue cari tau sih. Tapi tadi posisinya gue di dalem mobil mau keluar area parkir, mereka nyebrang. Tapi..."
"Tapi?"
"Ah, udah lah! Gak penting! Sorry ya, jadi buat lo kepikiran."
"Gue khawatir karena lo gak fokus, Hon! Sejujurnya gue gak begitu peduli urusan Keenan sama Nadia."
"Sorry, Kak Darwyn ya? Boleh minta foto bareng gak?"
Dua orang remaja menghampiri meja mereka. Ini bukan hal baru untuk Clary karena pergi dengan Darwyn. Ini tempat umum. Biasanya Darwyn akan memesan tempat VIP kalau pergi bersamanya.
"Sorry, gue lagi quality time sama sahabat kesayangan gue." tolak Darwyn halus.
Clary tersenyum, "Gak apa-apa,Wyn, sebentar aja."
Mendapat lampu hijau dari Clary, akhirnya Darwyn mau foto dengan kedua remaja itu. Bahkan Clary yang mengambil fotonya. Setelah mendapatkan apa yang mereka mau, mereka pergi dari meja Darwyn dan Clary.
"Hon, emang gak pesen VIP?"
"Tadi sempet nanya, tapi ternyata udah ada yang booking ruangan VIP."
"Ini resto oke banget emang?"
"Nanti lo cobain sendiri ya."
Tak lama, pesanan mereka datang. Darwyn benar-benar menyukai menu pilihan Clary. Clary tersenyum karena sahabatnya yang suka pilih-pilih makanan ini menyukai menu pilihannya.
Darwyn meraih handphonenya begitu mendapat notifikasi pesan masuk. Lalu dia tersenyum. Clary menandang Darwyn seolah bertanya.
"Gracia." ucapnya sambil menaruh handphonenya. "Besok dia ngajak jalan. Sekalian bangun chemistry. Soalnya malemnya gue syuting lagi. Adegan kiss."
"Waw! Seneng dong!"
"Enggak juga."
"Tumben."
Darwyn menatap Clary. Entah sejak kapan dia tidak begitu menyukai adegan kissing dalam filmnya. Tapi memang sejak saat itu, Darwyn selalu meminta agar adegan kissing tidak terlalu terlihat kalau mereka tidak benar-benar melakukannya.
* * *
Siang itu, Keenan yang menjemput Nadia, membukakan pintu mobilnya untuk Nadia. Hari ini Nadia tampak cantik dengan balutan kemeja merah marun dan celana jeans hitam.
Keenan tidak memberitahunya mereka akan kemana kali ini. Namun, Keenan memang sedikit diam. Sesekali menjawab singkat pertanyaan random yang Nadia tanyakan.
Mereka akhirnya sampai di sebuah restaurant daerah PIK. Duduk di sebuah meja yang menghadap laut. Setelah selesai memesan, Nadia menatap Keenan yang memang terlihat tampan.
"Ken, kamu kenapa? Dari tadi diem aja?"
"Ada yang lagi aku pikirin."
"Soal?"
"Kita."
Nadia tersenyum. Apa mungkin Keenan akan menyatakan perasaannya disini? Tanyanya dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARY
Teen Fiction"Clary, aku rasa kita harus putus. Aku suka sama orang lain." Harga diri Clary terluka. Apa yang selanjutnya terjadi?