KETIADAAN YANG KITA BUAT SENDIRI

1 0 0
                                    

Selama ini, kita sering mengucapkan bahwa kita tak pernah berpisah, kita akan abadi bahka kita akan sehidup semati. Aku belum meyakini semua kata-kata yang sering kau lontarkan atau aku ucapkan. Karena, di dunia ini tiada yang abadi, dan ketiadaan itu pasti adanya. Naasnya, ketiadaan di dunia ini yang membuat kita halu dan kecanduan direkayasa oleh kita sendiri.
---
Pertama kali menemukan cinta, seseorang dapat mudah untuk menyatakan isi hatinya dan melakukan sesuatu untuk menyenangkan hatinya. Meskipun terlihat seperti pembodohan, namanya cinta pasti menimbulkan kebahagiaan. Artinya, siapa yang berani terjun ke ranah percintaan baik dengan manusia, alam bahkan dengan Tuhan, maka kita harus berani beresiko, bisa dengan penderitaan, perjuangan atau pun pengorbanan yang pasti. Terlebih, jika kita senang dengan adanya perjuangan dalam bertindak, maka bercinta adalah sesuatu hal yang tidak sulit untuk dilakukan. Karena cinta selalu mendatangkan kebahagiaan, yang menyakitkan hanyalah manusia itu sendiri, yang selalu membuat makna kebahagiaan dalam cinta itu hancur. Salah mengartikan, mengatasnamakan cinta untuk menyakiti, atau bahkan merusak jalinan asmara dengan cara yang sadis, hal itu kembali kepada manusianya yang memiliki hati nurani dan akal yang sehat.
Kadang kita juga berpikir bahwa kita mampu untuk mewujudkan ketiadaan itu, tetapi yang ada hanyalah kita sering berambisi untuk mempertinggi ego untuk saling memenangkan dan mengalahkan. Bukankah itu cara yang salah dalam sebuah percintaan? Mestinya kita saling mengerti kita hanyalah ketidaklengkapan, yang terus mencari pelengkap dengan orang yang sudah dipilih.
Kadang aku juga tahu, bahwa percintaan adalah pencocokan. Maksudnya, mencocokkan yang tak dibutuhkan untuk sesuatu yang harus diprioritaskan. Dalam hal ini, perlunya waktu dan adaptasi untuk dapat mempersatukan kedua hati yang akan tumbuh berdampingan, yang saling mengeratkan dan berkembang secara bersamaan. Bukankah itu lebih indah dari ekspektasi kita?
Kita hanya perlu berdoa untuk langkah kita, tak perlu kita menciptakan pengandaian atau janji-janji yang tak bisa kita wujudkan. Kita hanya perlu berpikir sejenak, untuk berjalan bersama dan meraih kebahagiaan masing-masing. Kita hanya perlu saling mendukung dan mensuplai semangat, kita punya potensi dan passion masing-masing yang tak harus dipaksakan untuk disatukan. Lebih baik, kita berjalan bersama dan melakukan apapun sebagaimana mestinya.
Terima kasih untuk kamu, karena sudah menyadarkanku hingga kutulis sebuah catatan yang kelak akan kau baca dengan tersipu malu. Karena kebaikanmu, keikhlasanmu dalam mengajarkan dan meyakinkanku, hingga akhirnya kita tak mampu bergenggam tangan dengan lama, namun hati masih merasa bahwa kau ada di sisi.

BENTANG DAN GURATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang