"kalian ngapain disini? Ini juga apa- apan? Kok malah party."
Jeff mengintrogasi ketiga orang tua di depannya, tapi ketiganya pun tidak ada yang bersuara.
Yang ada dibenak Jeff dan Johnny adalah mereka akan melakukan adegan baku tembak yang memakan korban lalu akan ada adegan dramatis antara sepasang kekasih yang tidak ditakdirkan bersama.
"Bunda sama ayah kalian ngapain?"
Ayah Jeff berdiri lalu mengambil gelas bersih seraya menuangkan minuman bersoda untuk Jeff "Minum dulu Jeff, duduk santai biar ayah yang jelasin."
Jeff mengikuti arahan sang ayah kini lelaki itu duduk sambil memegang berisi minuman bersoda.
"Seperti yang kamu tau, ayah emang nyulik Mamanya Naya, lebih tepatnya ngajak Mama Naya buat healing disini. Ayah sama bunda itu temenan sama mamanya Naya dari kita SMA. Mangkanya pas tau kamu ada rasa sama Naya, ayah ngehubungin Mama Naya buat reuni dan ngomongin kamu. Ayah dan mama Naya setuju buat ngetest kesetiaan kamu sama Naya."
Jeff menatap ayahnya jengah "bunda? Bunda tau?"
Wanita cantik itu menggeleng dengan cepat. "Bunda baru tau hari ini Jeff, ini ide ayah kamu semua. Kalau bunda tau pasti bunda kasih tau kamu, gak akan biarin kamu nonjok ayah mu sendiri."
"Iya Jeff, ini ide ayah kamu. Mama setuju karna mama percaya Jeffryan pasti bisa jaga Naya selama mama gak ada. "
Jeff mengangguk. "tapi ma, Naya itu mikirin mama terus, Naya sempet sakit, gak mau makan."
Mama Naya tersenyum sambil menatap Jeff "walau sempet sakit tapi kamu bisa ngerawatnya kan."
Jeff tersenyum mendengarnya, ia mengingat bagaimana kejadian sebelum drama Indosiar merasuki dirinya.
"Lalu Larissa?" Jeff menatap tajam ke ayahnya
Lelaki parah baya itu tertawa. "Larissa juga hanya akal-akalan ayah jeff, perempuan itu akan tunangan saat dia kembali ke Thailand."
Jeff menatap ayahnya tak percaya, ayahnya jago membuat skenario.
"Tapi sebelum Jeff bawa Naya ayah emang mau jodohin Jeff kan. Gak mungkin ayah mau jodohin Jeff sama orang yang udah mau tunangan."
Ayahnya mengangguk. "orang yang mau dijodohin sama kamu nolak, katanya ia tidak berencana untuk menikah. Dia mau fokus sama karirnya yang lagi melonjak."
Jeff menghela nafas tenang, setidaknya masalahnya sudah selesai.
panggilan telepon membuat suasana yang awalnya penuh dengan obrolan menjadi hening seketika, ponsel Jeff berdering menampilkan nama Naya.
"Halo Nay"
Ketiga orang di hadapannya berlomba-lomba mendekat kan diri untuk menguping pembicaraan mereka. Jeff menatap ketiganya dengan pandangan yang sulit dijelaskan.
"Loud speaker" bisik ayahnya.
Jeff menggeleng tapi ketiga orang itu malah semakin mendekatkan dirinya membuat Jeff kesal. Ia pun akhirnya mengikuti kemauan ayah membuat mereka duduk ditempatnya semula.
"kok kaya ada suara bisik bisik ya? Kamu dimana?"
"Disini lagi banyak nyamuk nay jadinya berisik, aku lagi di halaman rumah."
"Oh, kamu udah makan?"
"Belum? Temenin aku makan yuk Nay, aku jemput kamu ya."
"engga engga gak usah, aku udah makan. Baru aja."
"Aku minta kamu temenin aku makan bukan berarti nyuruh kamu makan juga."
Ucapan Jeff membuat Naya berdecak dan ketiga orangtua dihadapannya menahan tawa.
"Bodo ah, males."
Jeff tertawa. "Bercanda Nay. Aku otw rumah mu ya."
Naya hanya menjawab dengan deheman setelahnya sambung telpon terputus secara sepihak.
"Jeff mau pulang dulu. Ayah sama bunda jangan kemaleman pulangnya, Jevano nyariin tadi siang." Ujar Jeff.
Sebelum Jeff masuk mobil, mama Naya lebih dulu berteriak. "Mama titip Naya ya Jeff!"
"Siap ma!"
oO0o
"Kamu kok masih pake jas yang tadi? Tadi bilang lagi dirumah bohong ya? Jujur kamu abis dari mana?"
"Satu satu Naya, aku jadi ngerasa kaya orang ke gep selingkuh."
"Otak kamu udah tercemar semenjak nonton sinetron suara hati istri."
Jeff tertawa mendengar ucapan Naya
"Maksud aku tuh tadi di halaman rumah temen, aku abis main. terus laper jadi minta temenin makan."
Naya mendengus kesal. "Temen apa temen."
"Temen nay, cowo."
Naya hanya mengangguk, beberapa menit berlalu tanpa percakapan hanya ada suara suara sayup dari kendaraan.
"Nay, besok ke rumah aku ya? Bikin ayah yakin sama hubungan kita."
Naya menengok kearah Jeff "Mama ku aja belum ketemu."
"Iya, aku juga lagi ngusahain biar mama kamu cepet ketemu."
"Aku pengen cepet cepet nikahin kamu Nay." Ujar Jeff tiba-tiba.
"Ya sabar dong, kumpulin modal nikahnya dulu." cibir Naya.
"Kamu ngeraguin uang aku hmm?"
"Kimi ngirigiin iing iki himm"
Jeff menatap Naya setelah selesai memarkirkan mobilnya di restoran fast food.
"Apa artinya? Itu bahasa mana?"
"Ah kamu kurang gaul, masa gitu aja gak tau."
Jeff mengangguk. "Nanti aku belajar. sekarang ayo turun, aku mau makan." Jeff lebih dulu turun.
Naya mengangguk bahkan perempuan itu tanpa canggung menggandeng lengan Jeffryan, kelakuannya itu membuat Jeff tersenyum senang.
──────
Jeff nahan kesel liat kelakuan ayahnya
"Ga papa sumpah ga papa
Demi Alek kaga ngapa ngapa..."
KAMU SEDANG MEMBACA
ceo is my husband [Revisi]
Fanfiction"apa lagi pak? pagi tadi bapak minta pilihkan baju sudah saya pilihkan, bapak minta dipasangkan dasi sudah saya pasangkan, saya juga udah memberi dan menawari bapak makan siang, kopi sudah tersedia di meja, sekarang apa lagi yang kurang?" "kurang k...