CIMH'38

11K 757 31
                                    

"akh!"

Pekikan nyaring dari Naya membuat Natalie tersenyum, menatap wajah shock Naya.

"Sial, teriakan mu membuat pisau ku salah tempat!" Bentak Natalie

Demi apa pun Naya sangat takut, Natalie ini seperti orang sakit jiwa. Naya ingat betul bagaimana ia tertawa, lalu meringis sambil menangis, tersenyum dan wajah Psychopath nya.

Naya melempar benda apa pun yang ada di sekitarnya, Naya berharap suara benda benda itu dapat terdengar oleh penghuni lain.

Naya lari menuju kamar mandi, sebelumnya ia sudah menarik kertas yang terletak di atas laci samping tempat tidur.

Dengan tergesa dan tangan gemetar Naya memencet satu persatu nomor yang tertera.

"Halo, t-tolong. Kamar 64 tolong"

Natalie itu bodoh, bagaimana bisa ia melupakan ponsel yang ada di saku Naya.

Naya melirik bajunya, untung ia memakai Hoodie, Natalie jadi terkecoh dan gak menyadari kalau ia memakai baju yang memiliki kantong.

"Cepatlah aku sudah tidak bisa pergi kemana mana!" Sentak Naya pada orang yang meneleponnya.

"Harus sabar bagaimana lagi? Aku bahkan sudah lelah menghadapinya. Ia gila!"

"Aku rasa aku akan habis. Ia mulai mencari cara untuk membuka pintu kamar mandi ini. Aku harus apa?"

Naya menatap pintu kamar mandi yang sedang coba di buka oleh Natalie ditangannya ada handphone yang masih tersambung panggilan.

Klek...

"Kamu ketauan Naya," Natalie menatap Naya dengan senyuman dan pisau di tangannya.

"kau takkan bisa kabur, sialan mengapa aku begitu mencintai mu Naya!" Pekiknya

Natalie kembali mendekat saat ini sudah tidak mungkin Naya kabur, tidak mungkin juga pisau itu meleset dan menancap di pintu.

Prang...

"Akhhh!"

Suara pisau yang terjatuh dan pekikan Natalie membuat Naya tersenyum

"aku tak punya pilihan lain Natalie, maaf aku harus memandikan mu dengan air panas ini" gumam Naya sambil terus menyemprotkan air shower ke arah Natalie

Natalie terjatuh dan terkulai lemas setelah berkali kali mengumamkan tidak jelas.

"Berhenti!"

Naya menatap dua orang polisi di depannya dibelakang polisi tersebut ada petugas hotel dan juga Jeff, suaminya.

Dengan cepat Naya melepas shower itu dari tangannya setelah itu dua polisi tersebut langsung mengamankan Natalie.

"Saya harap ibu dapat memberi kesaksian di kantor. Saya permisi"

Jeff menatap lekat istrinya dengan cepat Jeff memeluk Naya.

"Kita ke rumah sakit ya" gumam Jeff

"Kamu berhasil Jeff, makasih."

ceo is my husband [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang