Setelah hari hari panjang yang sudah mereka lalui dengan suka cita, Naya dihadapkan oleh telefon dari resepsionis yang berkata ada seorang wanita yang memaksa ingin bertemu dengan Jeffryan.
Dengan helaan nafas yang berat Naya akhirnya keluar dari Mejanya, berjalan kedepan pintu sang atasan dan membukanya setelah diberi izin.
"Pak maaf mengganggu, dibawah ada Bu Natalie ingin bertemu dengan bapak, tapi setahu saya bapak tidak ada janji temu dengan ibu Natalie."
Jeff mengerutkan keningnya "Natalie?"
Naya mengangguk mantap. "Resepsionis di bawah menghubungi saya bahwa ada seorang perempuan bernama Natalie memaksa ingin bertemu dengan bapak dan berkata ia sudah membuat janji dengan bapak. Apakah janji pribadi pak? Karena di buku saya tidak ada jadwal janji dengan Bu Natalie hari ini."
"Suruh tunggu ya Nay, saya harus bahas perencanaan pembangunan bersama pak Bulan."
Naya nengangguk sebelum pergi ia memberikan senyum pada pak Bulan.
Setelah sampai di mejanya Naya kembali menghubungi resepsionis untuk menyuruh perempuan bernama Natalie untuk menunggu dahulu.
Baru Naya akan menyelesaikan telefonnya ia mendengar suara lift berdenting lalu keluar wanita yang usianya terlihat lebih tua dari Naya dengan pakaian minim dan makeup bold khas Amerika.
"Saya Natalie" Ujarnya sambil menatap Naya dari atas sampai Bawah.
"Maaf Bu, Saya sudah menghubungi resepsionis dan meminta ibu menunggu karena di dalam pak Jeff sedang ada tamu."
Perempuan itu mengangguk. "Saya gak mau nunggu dibawah, tempat saya diatas bukan dibawah bay the way saya harus mengatakan ini, selera Jeff dalam memilih sekretaris benar benar buruk."
Naya sontak membulatkan matanya, ia tau pasti perempuan di depannya sedang menghinanya secara terang-terangan "Maksud ibu apa ya?"
Natalie melirik id card Naya "Ck, Naya, makeup mu sangat tipis saya bahkan nyaris ga bisa melihat pori-pori mu, dah ewyh blouse mu sangat kebesar apa untuk menutupi kehamilan?"
Naya terlihat binggung apa maksud Natalie ini
"umur mu terlihat masih muda, bahkan saat hamil pun masih bekerja, anak itu ada ayahnya kan? Atau jangan jangan tidak ada, mangkanya kamu ber susah payah bekerja. Ck menyedihkan"
Berulang kali Naya mencoba mengatur nafasnya tangannya yang semula memegang ujung meja tempatnya bekerja sudah beralih untuk ngelus perutnya "Maaf Bu, anda ada kepentingan apa ya sama saya? saya rasa ibu sudah berbicara terlalu jauh tentang saya?"
Natalie terlihat memutar bola matanya malas.
"Idih ngedikte gue, emang gue ulangan sama lo, hah?! Maunya gue sempurna terus" gumam Naya
Natalie yang mendengar hal itu langsung menatap Naya dengan tajam, lalu tanpa aba-aba Natalie langsung membuka pintu ruangan Jeff tanpa sempat Naya tahan.
"Halo baby" sapa Natalie saat berjalan memasuki ruangan Jeff
Jeff yang terkejut hanya diam mematung selanjutnya ia merasa pahanya berat, iya Natalie duduk di pangkuannya! "Lepaskan saya dan bangun dari pangkuan saya, kamu gak punya etika?"
Natalie makin bergelayut manja pada Jeff "Sayang kok gitu sih? kamu gak lupa kan sama aku, sama malam malam panas kita?"
Naya yang baru masuk sontak mendengar ucapan Natalie 'malam malam panas kita' mereka ngapain? Barbeque an? api unggun an? mereka ngapain?
Masih dengan banyaknya pikiran diotaknya Naya langsung menarik Natalie "Maaf pak," ucapnya pada Jeff lalu Naya berjalan menyeret Natalie agar menjauhi Jeff.
"Bu sudah saya bilang bahwa pak Jeff sedang ada tamu kenapa ibu gak bisa mendengarkan saya?" Sambung Naya kepada Natalie
"Loh terserah saya dong, kamu ini cuma sekretaris jangan banyak ngantur saya deh, saya bisa aja bikin kamu di pecat dari sini"
Naya melihat Natalie dengan wajah malasnya, Matanya menatap pak Bulan yang sudah menjabat tangan Jeff menandakan kalau ia akan pamit dengan cepat Naya mengikuti pak Bulan untuk mengantarnya sampai depan pintu.
Setelah kepergian pak Bulan dan pintu baru akan di tutup suara Natalie kembali mengintrupsi Naya
"Naya? buatkan saya lemon tea."
Naya mengangguk "Saya akan panggil ob untuk membuatkannya"
Natalie menggeleng "Kamu yang buat bukan ob, ayo saya akan mengikuti kamu untuk memastikan kamu tidak berbohong."
Jeff yang melihat istrinya diperlakukan seperti itu akhirnya membuka suara.
"Naya sekretaris saya. Biar ob yang buat lemon tea untuk anda" ucap Jeff
Setelah Jeff mengeluarkan titahnya, Natalie langsung terdiam dan memandang Jeff dengan tatapan menggoda
Naya yang melihat itu hanya mampu memandang aneh Natalie namun sebelum ia keluar dan penutup pintu dengan rapat ia menyempatkan diri untuk menatap nyalang kepada suaminya.
Sementara di dalam ruangan Jeff mati-matian menahan Natalie, wanita itu seperti dikerubungi oleh hawa nafsu dan terus menggoda Jeff dengan berbagai cara.
"Sayang, ahh kenapa kamu sudah jarang mengunjungi ku" Natalie terus duduk dipangkuan Jeff dengan tangan yang bergerilya ke sana dan sini.
Tepat saat Natalie akan mencium Jeff, suara pintu terbuka membuat Jeff mendorongnya Natalie.
"Jangan seenaknya kamu sama saya. Saya bisa buat kamu menderita Natalie" Ucap Jeff datar
Ob lelaki itu meletakan lemon tea dengan canggung lalu setelahnya ia pergi meninggalkan Jeff juga Natalie.
"Minum itu dan keluar dari sini. Saya tidak kenal kamu."
Natalie mengerutkan keningnya "aku perempuan yang kamu datangi di bar, kamu bercerita banyak hal tentang pernikahan bahkan kamu memberikan kartu nama mu dan juga kepuasan untuk ku."
Sesaat setelah Natalie menyelesaikan ucapannya Jeff menyeret Natalie keluar ruangannya. "Naya jangan biarkan dia masuk ke ruangan saya." Ucapnya setelah itu ia membanting pintunya
Natalie menendang pintu ruangan Jeff dengan pandangan marah lalu matanya menatap nyalang ke arah Naya diiri seringai di bibirnya.
Sedetik kemudian tangan Natalie sudah berada tepat di perut Naya, meremasnya tanpa perasaan
"Aw" Lirih Naya sambil berusaha melepaskan tangan Natalie.
Natalie tersenyum sambil menatap Naya, cengkramannya pun sudah terlepas "Sepertinya seru bermain main dengan wanita hamil ini, oh apakah Jeff akan marah jika tau istri di siksa oleh ku?"
"Dari mana kamu tau?" Tanya Naya cepat.
Natalie hanya memberikan senyuman miringnya lalu pergi meninggalkan Naya yang masih terkejut.
Aku baru merasakan bahagia dengan Jeff dan anak ku tapi kenapa tiba tiba orang yang tidak ku tau harus datang dan membuat semuanya terasa rumit.
──────
Haii, seperti biasa kalau ada salah ketik atau alur yang tiba tiba acak boleh comment. Soalnya aku rombak ulang cerita ini ༎ຶ‿༎ຶ
KAMU SEDANG MEMBACA
ceo is my husband [Revisi]
Fanfic"apa lagi pak? pagi tadi bapak minta pilihkan baju sudah saya pilihkan, bapak minta dipasangkan dasi sudah saya pasangkan, saya juga udah memberi dan menawari bapak makan siang, kopi sudah tersedia di meja, sekarang apa lagi yang kurang?" "kurang k...