Bab 2

322 26 1
                                    

"Similar does not mean the same."

-unknown

Udah vote belum? Vote dulu yaa Tinggalkan jejak untuk dikenang :)Enjoy the story ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah vote belum?
Vote dulu yaa
Tinggalkan jejak untuk dikenang :)
Enjoy the story ❤️


.
.
.

Guru masuk ke dalam kelas berisikan 36 siswa itu. Kelas yang tadinya riuh mendadak hening. Mereka langsung kocar-kacir saat kepala sekolah masuk kedalam kelas mereka.

Disusul dengan lelaki berkacamata dibelakangnya.

Tidak. Itu bukan siswa baru.

Dilihat dari penampilannya tidak jauh dari kepala sekolah. Sama-sama berpenampilan guru.

Syakila yang membaca buku lantas menutup bukunya. Ia menatap lelaki itu dengan bingung.

Seperti tak asing.

Syakila mengingat kembali kapan dirinya pernah bertemu dengan lelaki itu. Tapi ia benar-benar lupa sekarang.

Dia memang gadis yang cuek dengan sekitar. Kalau yang sudah lalu ya dia lupakan. Biarkan mengalir begitu saja. Dia hanya mengikuti alur.

Sudahlah. Dia mengedikkan bahu. Dia memang mudah lupa.

"Assalamualaikum semuanya," pak kepala sekolah mengucapkan salam.

"Waalaikumussalam" balas siswa serentak.

"Coba tebak, siapa yang disamping saya ini?"

Siswa-siswi berbisik-bisik. "Guru baru ya pak?" Kata salah satu siswa disana.

"Ya. Beliau adalah wali kelas pengganti kelas kalian ini. Menggantikan Bu Fany." Kelas kembali riuh.

Tak menyangka wali kelasnya mempunyai wajah setampan itu.

"Saya tinggal ya, pak. Silahkan berkenalan dahulu dengan anak-anaknya."

"Siap, pak. Terimakasih telah diantar kesini."Pak kepala sekolah tersenyum sembari melangkahkan kaki keluar kelas.

"Salam kenal semuanya. Saya Rayhan, yang menggantikan Bu Fany sebagai wali kelas kalian. Saya harap kelas ini menjadi kelas yang specially, energik, dan menjadi kebanggan para guru."

FAVOUR [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang