"try not to be a successful human being but try to be a useful human being."
-unknown
———————————
Jangan lupa vote hey
Tinggalkan jejak untuk dikenang :)Hey tayo
Hey tayo
Tayo kan warna biru.
Kalo warna kuning jadi tayi kah?Enjoy the story ❤️
.
.
.Lelaki itu terdiam. Seharian ini ia terus berada di kamar. Tak melakukan apa-apa. Hanya rebahan, keliling kamar untuk menghafal letak-letak benda dikamarnya.
Selebihnya tidak. Dia tak berani keluar. Takut-takut ketika berjalan, ia akan menyenggol barang-barang dirumah ini.
Dia diperbolehkan menumpang saja sudah senang.
Suara deruman motor membangunkannya dari posisi tidurnya.
Nah kan. Jantungnya kembali berdebar. Dan sialnya ia menyukainya.
Rasa yang selama 25 tahun ini baru ia rasakan. Yang awalnya hanya berdebar takut, sedih, malu. Dan sekarang? Ia merasakan rasa itu juga.
Ia masih di dalam kamar. Tak berani keluar.
"Assalamualaikum." Syakila memasuki rumah. Sepi sekali.
'Om Rayyan masih ada kan? Apa dia gak keluar kamar?' Syakila membatin. Langkahnya menuju kamar lelaki itu.
Tak lupa ia mengetuk pintu. "Om?"
Lelaki itu berdebar tak karuan. Ia gelisah sendiri untuk membuka pintu atau tidak.
Ceklek
Syakila tersenyum melihat pintu itu terbuka. "Om udah makan belum?"
Lelaki itu terdiam. Tangannya meremat tongkat digenggaman.
Apa ini? Hanya ditanyai sudah makan apa belum, dia langsung deg-degan.
"Om?" Syakila menjentikkan jari. Lelaki itu melamun.
Rayyan tergagap. "E-eh belum." Suaranya pelan sekali.
Syakila langsung mengajaknya ke ruang makan. Ini sudah sangat telat untuk makan siang. Sudah hampir jam makan malam.
Syakila menyuruh Rayyan untuk duduk. Dia menggulung lengan bajunya dan beralih ke dapur.
Ia membuka kulkas. Hanya ada telur, sosis, dan bayam. Sepertinya ia harus menyetok bahan makanan lagi.
Ia putuskan untuk membuat telur bayam, serta sosis goreng.
Bau masakan menyeruak kedalam penciuman Rayyan. Ia merasa...
Seperti suami yang menunggu istrinya memasak.
Astaga. Ia memukul kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAVOUR [HIATUS]
Fanfiction"Aku tak tahu bahwa 1 kebaikan yang kulakukan, itu sangat berarti untukmu" -Syakila "Aku membutuhkan kamu yang menerimaku apa adanya" -Rayyan Yuk langsung baca aja~