"Don't worry about tomorrow, because all the best God has prepared for you."
-unknown
Jangan lupa vote sebelum membaca.
Tinggalkan jejak untuk dikenang :)Enjoy the story ❤️
.
.
."Dek beli cilok yok,"
"Beli dimana?" Syafiq mengencangkan suaranya sembari menoleh sekilas.
Ya. Mereka sedang di perjalanan. Baru saja pulang dari toko buku. Ah, tepatnya Syakila yang meminta Syafiq untuk mengantarnya.
Hari sudah malam. Jalanan macet total dan itu membuat Syakila lapar.
Seharusnya mereka sudah sampai di rumah. Jarak yang ditempuh biasanya hanya sekitar setengah jam, jadi 2 jam diperjalanan.
Sebelumnya mereka sempat salat isya dahulu. Baru melanjutkan perjalanan.
"Beli ditukangnya lah," Syakila menyahut dari belakang. Syafiq memukul lutut kakaknya pelan. Lalu mengusapnya lembut.
Tidak. Hanya pada kakaknya saja ia perlakukan seperti ini.
"Maksudnya tukangnya ada dimana?" Syafiq membelokkan motornya di tikungan.
"Itu yang disebelah warung seafood noh." Syakila menunjuk tenda-tenda di pinggir jalan.
Tempat ini lumayan ramai. Maklum malam minggu.
Motor itu berhenti. Syakila beranjak turun. Dan bertepatan itu, hujan turun. Tidak deras, tapi mampu membuat hijabnya basah.
Mereka langsung berlari masuk ke tenda seafood. Syafiq mengibaskan rambutnya yang lepek.
"Duduk dulu. Kita neduh disini." Syafiq mengangguk. Lalu ia mengecek ponselnya. Begitupun dengan Syakila.
Ia tersenyum masam. Tak ada yang mengiriminya pesan. Dalam hati ia tertawa. Ya iyalah, Sya. Lu kan emang jomblo sejak lahir.
"Syafiq, aku mau cilok."
Syafi tak bergeming. Ia masih sibuk dengan ponselnya.Syakila berdecak. Jujur, ia bisa saja beli cilok sendiri. Jaraknya juga dekat. Ada disamping tenda ini. Tapi ia sudah pewe.
"Dek,"
Masih tak ada tanggapan. Syakila yakin pasti adiknya itu sedang chatting dengan pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAVOUR [HIATUS]
Fanfiction"Aku tak tahu bahwa 1 kebaikan yang kulakukan, itu sangat berarti untukmu" -Syakila "Aku membutuhkan kamu yang menerimaku apa adanya" -Rayyan Yuk langsung baca aja~