17

127 16 0
                                    

Haloo

Aku buat projek baru lhoo

Yang suka konflik ringan dan gak suka konflik yang berat, boleh banget mampir:)

Dan itu jauh berbeda dari lapak ini.

Kalian bisa cek di profil aku...

Jangan lupa vote
Tinggalkan jejak untuk dikenang:)

Enjoy the story ❤️

——————————————————
"The beauty of sharing even the smallest amount of our gifts, done sincerely, will be very valuable."

-unknown

——————————

Sudah beberapa hari ini Fatih tak melihat keberadaan gadis itu.

Setiap pagi, ia melihat wajah Feyla yang baru datang diliputi kesedihan dan tanpa Syakila disisi gadis itu.

Begitupun saat pulang sekolah. Feyla lah orang pertama yang keluar dari kelas setelah guru. Langkahnya tergesa.

Fatih bisa melihat keanehan pada gadis itu.

Dan satu lagi.

Beberapa hari ini juga, mata pelajaran yang harusnya diampu oleh Pak Rayhan, digantikan oleh guru lain.

Bel pulang sekolah berbunyi. Fatih bisa melihat Feyla yang membereskan barangnya dengan cepat. Lalu gadis itu keluar kelas.

Fatih mengikutinya dari belakang. Tetap menjaga jarak aman.

Ia melihat Feyla masuk kedalam mobil yang Fatih sering lihat untuk menjemput gadis itu.

Dengan cepat Fatih menuju parkiran. Mengambil motornya dan mengikuti mobil itu.

Tak ada yang aneh sampai mobil itu sampai dirumah mewah 2 lantai. Jelas itu rumah Feyla.

Feyla berlari masuk kedalam rumah. Mengganti bajunya dengan cepat. Tak lupa membawa makanan yang sudah disiapkan oleh pelayan.

"Udah mau berangkat?" Feyla menoleh. Mendapati mamanya yang sehabis dari dapur.

"Iya, ma. Kasian nanti Syakila gak ada yang nemenin." Feyla menyalami mamanya.

"Hati-hati ya. Kirim salam buat orang disana." Mamanya mengusap lembut kepala anaknya.

Feyla mengangguk. "Assalamualaikum, ma."

"Waalaikumussalam. Pulangnya kayak biasa 'kan?"

"Iya."

Feyla berjalan keluar menuju mobil. Supir sudah menunggu.

Mobil melanjutkan perjalanan. Dan diikuti oleh Fatih.

Tadinya ia sudah mau pulang karena Feyla tak keluar dari rumah. Tapi saat melihat mobil itu keluar rumah, dengan cepat ia mengikuti.

Keningnya mengernyit saat mobil itu berhenti di pelataran rumah sakit.

Fatih turun dari motornya. Ia mengambil topi, masker, dan jaket hitamnya di dalam tas. Agar tak ada yang mengetahui.

FAVOUR [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang